KUNINGAN,- Rombongan Anggota Komisi II DPRD Kuningan bersama Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kuningan, melakukan kunjungan lapangan ke Desa Manggari, Kecamatan Lebakwangi, pada Selasa (21/01/2020), untuk meninjau dan sosialisasi proses perijinan pabrik garmen PT B&K, yang rencananya akan dibangun di lokasi tersebut.
Hadir langsung dalam sosialisasi perijinan tersebut, Ketua Komisi II DPRD Kuningan, Julkarnaen, Kepala DPMPTSP, Agus Sadeli, Camat Lebakwangi, dan Kepala Desa Manggari.
Sesaat setelah pertemuan, kepada kuninganreligi.com, Agus Sadeli mengatakan bahwa pihak DPMPTSP, sesuai perintah pengadilan beberapa waktu lalu, harus meninjau ulang proses perijinan pabrik garmen milik PT B&K.
Saat ini, sesuai permohonan, Ia mengatakan, pabrik garmen milik PT B&K sudah mengantongi ijin lokasi termasuk terbitnya pertimbangan teknis (pertek) dari ATR.
"Berikutnya sudah ada juga penetapan/pemanfaatan ruang dari DPUPR. Sekarang yang sedang proses, pertama ijin lingkungan, kajiannya kan ada UKL dan UPL, di Dinas LH, " sambung Agus.
Kalau rekomendasi UKL dan UPL dari Dinas LH sudah terbit, sebutnya, maka pihaknya baaru bisa mengeluarkan ijin lingkungan tersebut.
"Cepat tidaknya ijin dikeluarkan, tergantung pemohon melengkapi segala persyaratan. Pada prinsipnya kita siap melayani," ujarnya.
Sementara, Ketua Komisi II DPRD Kuningan, Julkarnaen, mengungkapkan hal senada. Pihaknya mengaku akan terus mendorong pihak investor di Kuningan untuk segera menempuh proses perijinan sesuai aturan yang benar.
"Terkait polemik perijinan pabrik ini, yang sempat ramai Kami katakan rumit. Memang tidak mudah jika adanya investasi yang berbenturan dengan berbagai kepentingan, " tandas Jul.
Entah apapun kepentingan tersebut, lanjutnya, tentu tidak boleh menghalangi masuknya investasi di Kuningan.
"Ada kepentingan sektoral, kelompok atau orang perorangan yang diduga menghalangi investasi di Kuningan, itu tidak boleh terjadi," tegas Jul.
Terpisah Kepala Desa Manggari, Marini, mengucap syukur mengetahui akan dilanjutkannya pembangunan pabrik garmen di wilayahnya.
"Ini kan sudah ada rencana dari lima tahun lalu. Kami hanya berharap bisa terwujud secepatnya. Setidaknya, ini kan bisa menampung tenaga kerja dari daerah sekitarnya, guna menurunkan angka pengangguran," ujarnya. (Nars)