Bupati: Open Bidding, Bukan Close Bidding - Kuningan Religi

Breaking



Senin, 20 Januari 2020

Bupati: Open Bidding, Bukan Close Bidding



KUNINGAN,- Bupati Kuningan, H Acep Purnama buka suara, menanggapi berseliwerannya isu terkait dugaan adanya pengkaplingan pejabat tertentu yang sudah pasti akan memenangkan proses Open Bidding pengisian 11 posisi jabatan tinggi pratama di lingkup Pemkab Kuningan.

Usai menghadiri agenda pembukaan Musrenbang tingkat Kecamatan, di Aula Kecamatan Cigugur, Senin (20/01/2020), Acep langsung menepis isu yang menuding adanya "Putra Mahkota" dalam proses open bidding yang akan dilaksanakan pihaknya.

"Kata siapa? nih, jangan percaya isu-isu lah, ini open bidding, (kalau begitu) sudah saja close bidding namanya," sanggah Bupati.



Open bidding, atau lelang terbuka jabatan untuk mengisi 11 posisi pimpinan di lingkup Pemkab Kuningan yang kosong, menurutnya bukan satu formalitas belaka.

"Itu bukan formalitas, sekarang Saya sudah  berkirim surat kemarin. Saya tanda tangan untuk minta ijin ke KASN (Komisi  Aparatur Sipil Negara-red)," ujarnya.

Ijin dari KASN itu, immbuhnya, adalah untuk pengisian 11 kekosongan jabatan tinggi pratama di Kuningan agar segera bisa diisi dengan proses open bidding.

"Itu terbuka, tidak ada kapling-kaplingan," tegasnya.

Ketika ditanya, soal keputusan siapa pemenang lelang jabatan nanti ada di tangan Bupati, Ia menjelaskan semua sesuai ketentuan yang ada.

"Ini kan ada ketentuannya, dalam open bidding ini, ada dibuka pendaftaran, lamanya 15 hari  kerja. Nanti yang mendaftar itu harus lebih dari tiga, minimal 4, kalau kurang, kita akan buka lagi perpanjangan waktu pendaftaran," papar Acep.

Dari empat pendaftar tersebut, akan menjadi 3 setelah melalui seleksi. Kemudian setelah ada tiga calon, maka Bupati-lah yang akan memilih siapa pemenang lelang itu.

"Saya sekarang membuat sistem baru lagi, bahwa satu orang pendaftar, boleh berminat di dua posisi jabatan. Barangkali ada yang memiliki spsialisasi di tempat tertentu. Misal, seseoraang daftar di sini dan di situ, ya ikut semuanya prosesnya," tambahnya.

Acep juga menjelaskan terkait, panitia seleksi yang terdiri dari orang-orang khusus terkait dengan spessialisasi di bidang jabatan itu. Juga ada asesssor yang terdiri dari psikolog dan lainnya.



"Mereka yang bisa menilai seseorang cocoknya di posisi apa, penguasaanya seperti apa. Semua yang ikut open bidding juga wajib membuat makalah. Seleksinya ketat, enyaanan ieu teh ( ini bener-bener serius lho-red)," tandas Bupati.

Pihaknya menyebut saat ini masih menunggu jawaban surat yang dilayangkannya ke KASN. Bupati yakin, dalam waktu tidak lama ini akan segera turun ijin untuk melaksanakan open bidding.

"Yang penting kami sudah menempuh, ijin dari KASN ada, baru saya akan umumkan, mudah-mudahan tidak lama lagi lah," tukasnya. (Nars)