KUNINGAN - Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC) mempersiapkan berbagai strategi untuk menghadapi datangnya musim kemarau tahun ini. Selain mempersiapkan penanganan terhadap ancaman kebakaran hutan dan lahan yang sering terjadi di kawasan hutan Gunung Ciremai, BTNGC juga melakukan upaya untuk mengantisipasi masuknya kawanan hewan liar ke pemukiman warga dari dalam hutan.
Kepala BTNGC Kuningan, Kuswandono menyampaikan hal itu saat dikonfirmasi pada Selasa (04/08/2020) di kantornya yang berlokasi di Desa Manislor, Kecamatan Jalaksana.
"Kita persiapkan petugas dan sarpras untuk antisipasi musibah alam yang sering terjadi saat musim kemarau, karena kekeringan di lereng Ciremai sering menimbulkan karhutla, " ungkap Kuswandono.
Selain antisipasi kebakaran hutan dan lahan BTNGC juga melakukan pencegahan terhadap masuknya hewan liar ke daerah pemukiman warga kawasan gunung ciremai.
"Lingkungan hutan di wilayah BTNGC saat ini memang jadi habitat berkembangbiaknya hewan liar, seperti monyet ekor panjang dan babi hutan. Saat kemarau tiba biasanya makanan mereka banyak berkurang karena kekeringan, dan mereka akhirnya ke luar untuk mencari makanan di lahan sekitar pemukiman warga, " bebernya.
Sebagai langkah antisipasi, pihaknya mengaku sudah berkoordinasi dengan beberapa lembaga seperti kelompok warga penggerak wisata, Polisi Hutan, Aparat TNI dan Polri.
Untuk penanganan hewan liar, pihaknya juga selalu melibatkan petugas dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Barat.
"Sebenarnya ada juga hewan liar lain di kawasan hutan BTNGC ini, seperti jenis Surili, berbagai jenis Burung, Macan Kumbang, dan lainnya, " kata Kepala BTNGC. (Nars)