KUNINGAN – Baru dilantik, Bupati dan Wakil Bupati Kuningan, Acep Purnama dan M Ridho Suganda, sudah dihadapkan pada berbagai tantangan berat guna mewujudkan visi dan misi mereka, yakni Kuningan Maju (Makmur, Agamis, dan Pinunjul Berbasis Desa).
Dalam visi tersebut, Acep tetap mencantumkan kata Agamis sebagai salah satu visi utamanya. Dengan masih melekatnya visi agamis tersebut, Pemkab Kuningan di bawah kepemimpinan Acep dihadapkan pada tantangan untuk lebih serius memperhatikan pembangunan bidang keagamaan.
Salah satu masalah terkait keagamaan di Kuningan, terungkap saat Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Kuningan melakukan kegiatan Kerjasama Program Bedah Rumah Tinggal Sanitasi Sehat (Rutisae) bersama Baznas Provinsi Jabar, Rabu (05/12/2018), di Desa Cikadu, Kecamatan Nusaherang.
Ketua Baznas Kabupaten Kuningan, H Encu Sukat, saat memberikan sambutan menjelaskan bahwa potensi dana dari penerimaan zakat di Kabupaten Kuningan sangat besar.
" Potensi total penerimaan zakat di Kuningan adalah sebesar Rp179 Miliar, namun pada pelaksanaannya, yang tertampung di Baznas, zakat dari masyarakat baru 0,24% saja, " ungkapnya.
Angka tersebut, ucap Encu, adalah hasil penelitian yang dilakukan pihaknya. Dia menyadari, bahwa tugas Baznas masih banyak.
Ia mengambil sampel, dari zakat profesi, ASN misalnya, Encu mengungkapkan baru tertampung 19,70% di Baznas Kuningan.
" Padahal, seorang ASN, tidak akan kelaparan, tapi pada kenyataannya (ada) yang belum sadar (membayar zakat-red). Ada (oknum ASN) yang penerimaannya mencapai 7 hingga 9 juta, saat dipotong untuk zakat sesuai aturan, malahan marah ke Baznas, " singgung Mantan Kepala Kemenag ini.
Encu lalu membandingkan dengan seorang petani yang sadar mengeluarkan zakat, tentu akan menjadi berkah penghasilan mereka dari hasil panen yang diperolehnya.
" Baz laksana raksasa yang sedang tidur, badannya saja besar, tapi tidur. Siapa yang berhak membangunkannya, tentu 'rajanya raksasa', yakni pihak pemerintah atau penentu kebijakan di masing-masing tingkatan, " terangnya.
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua IPHI Kuningan ini mengatakan, perlu ada himbauan dari pemerintah kepada masyakarat yang sudah nishob untuk segera mengeluarkan zakat mereka.
" Tentunya himbauan yang diberikan pada warga, harus dibarengi contoh dari pihak yang menghimbau itu sendiri, " ucap Encu.
Dari produk zakat yang diterima Baznas, Zakat Pertanian, Peternakan, Emas, Perak dan Uang, Investasi, Perniagaan, Profesi, dan Barang Temuan (Rikaz), pihaknnya masih kesulitan untuk mengoptimalkan penerimaannya, dengan alasan kurangnya kesadaran masyarakat untuk mengeluarkan zakat melalui Baznas.
Tentunya, tantangan untuk meningkatkan kesadaran warga membayar zakat ini menjadi pekerjaan rumah yang tidak boleh luput dari perhatian pemerintahan daerah Kabupaten Kuningan dengan visi-misinya yang baru. (Nars)