KUNINGAN - Proses pembangunan Bendungan Kuningan, atau yang bisa disebut Waduk Cileuweung di Desa Randusari, Kecamatan Cibeureum, Kabupaten Kuningan, ditinjau oleh Presiden Joko Widodo, Jum'at (25/5) pagi.
Presiden bersama rombongan tiba di lokasi sekira pukul 08:30 WIB dan langsung mengamati kemajuan progres pembangunan bendungan yang menenggelamkan 5 desa di dua kecamatan tersebut.
Nampak hadir mendampingi Presiden, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Imam Santoso, dan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Agum Gumelar.
Bendungan Kuningan mulai dikerjakan pada 2015, dan ditargetkan akan selesai pada akhir tahun ini. Nantinya, bendungan ini akan bermanfaat untuk mengairi kurang lebih 3 ribu hektare sawah masyarakat dan sumber air baku bagi daerah sekitar.
" Ini bendungan Kuningan seluas 221 hektare yang dibendung adalah Sungai Cikaro, anak sungai dari Sungai Cijalengkok. Kita harapkan dari waduk Kuningan ini nantinya bisa mengairi 3 ribu hektare sawah dan juga akan menjadi air baku kurang lebih 300 liter per detik untuk 300 ribu KK baik di Kuningan dan Brebes," ujar Presiden di lokasi peninjauan.
Saat ini, bendungan yang dibangun dengan anggaran sekira Rp500 miliar itu berada dalam tahap penyelesaian akhir. Pemerintah juga disebutkan, sedang membangun perumahan khusus bagi relokasi ratusan warga yang terdampak pembangunan bendungan ini.
Sementara, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, menjelaskan bahwa Bendungan Kuningan ini selain bermanfaat untuk irigasi dan sumber air baku, nantinya juga dapat digunakan untuk pengendalian banjir di Kabupaten Kuningan dan lokasi wisata.
Pihaknya menargetkan agar bendungan ini selesai pada Desember 2018.
"Saat ini perkembangannya sudah sampai ke 80 persen dan direncanakan bisa kita selesaikan insyaallah Desember 2018 ini," tuturnya. (Nars)