KUNINGAN - Kedatangan orang nomor satu di Indonesia, Presiden Joko Widodo ke Kabupaten Kuningan, yang menurut informasi, akan meninjau lokasi relokasi warga terdampak pembangunan Waduk Cileuweung di Kecamatan Cibeureum, Kabupaten Kuningan, mengundang reaksi miring sebagian warga.
Bahkan salah seorang warga, berdasarkan akun media sosial FB atas nama Ipah Latipah Permana II, mempertanyakan kedatangan RI 1 tersebut ke lokasi waduk.
" Presiden jokowi akan turun ke bendungan waduk cileuweung di desa kawungsari nanti hari jumat untuk meresmikan bendungan,lah ini yg saya pertanyakan ko bisa sih mau diresmikan orang dibayar saja belum penggantiannya dan masih meninggalkan masalah besar untuk rakyat di 5 desa,bagaimana ini ?????, " begitu ungkapan Ipah di linimasa FB miliknya.
Kontan, postingan ini mendapat tanggapan beragam dari netizen. Sebagian dari mereka mempertanyakan kebenaran permasalahan tersebut. Sebagian lagi malahan mengusulkan agar unek-unek warga tersebut bisa langsung diutarakan saat Presiden Joko Widodo meninjau lokasi.
" waduh demi sebuah citra, menafikan penderitaan rakyat?, " demikian komentar yang ditulis akun Arif Budiman dalam postingan Ipah
Ipah menambahkan, bahwa dirinya merasa aneh, jika bendungan tersebut akan diresmikan. Ia mensinyalir ada hak sebagian warga yang terdampak pembangunan bendungan yang belum dibayar oleh pihak terkait.
" kan pembayaran aja blm dibayar,relokasi aja blm dipindahkan apa mgkn warganya mau direndem sekalian, " sindirnya.
Terpisah, salah seorang aktivis lingkungan hidup, Amung Haryanto, kepada KR mengatakan bahwa pihaknya juga menduga ada sebagian warga yang lahan milik mereka belum diganti rugi oleh pemerintah, akibat terdampak pembangunan waduk.
" Sebagian orang belum dibayar, salah seorang warga Desa Kawungsari, Kecamatan Cibeureum ada yang pegang datanya. Yang mendata dan sosialisasi kan ada di Tapem Pemkab Kuningan, kemudian untuk pembayaran ada di BBWS, " terang Amung.
Ia menengarai, berdasarkan data yang dimiliki salah seorang warga Desa Kawungsari, masih ada 400 kepala Keluarga yang belum mendapat pembayaran ganti lahan mereka yang tergusur oleh pembangunan waduk.
Lebih lanjut, pihaknya malahan memandang ada hal yang lebih krusial, yakni tentang kejelasan relokasi warga Desa Kawungsari.
" Untuk relokasi yang belum jelas, karena untuk Desa Kawungsari ini dibutuhkan bedol desa, kemana mereka akan dipindahkan, jika besok-besok desa mereka digenangi air waduk, " tanyanya.
Amung juga menyayangkan jika dalam beberapa tahun ini dana desa ke Kawungsari digulirkan untuk pembangunan infrastruktur di sana. Menurutnya, pembangunan dari dana desa di sana percuma saja, jika nanti akan tergenang oleh Waduk Cileuweung. (Nars)