![]() |
Dandim 0615/Kuningan, Letkol Inf Bambang Kurniawan didampingi Ketua DPC HKTI Kuningan, H Tenggono usai bertemu dengan sejumlah petani ikan KJA Waduk Darma, Selasa (27/06/2023) |
KUNINGAN - Dandim 0615/Kuningan, Letkol Inf Bambang Kurniawan, memberikan tanggapannya terkait keluhan para petani KJA (Keramba Jaring Apung) mengenai kematian massal ikan di Waduk Darma.
Usai berbincang dengan sejumlah petani ikan KJA Waduk Darma di Desa Cipasung, Kecamatan Darma, Selasa (27/06/2023) Dandim menyebut bahwa kematian ikan di waduk tersebut memiliki siklus yang terjadi dua kali dalam setahun, yaitu pada pertengahan dan akhir tahun.
"Dalam bulan Juni ini, dilaporkan bahwa sekitar 5 ton ikan telah mati secara massal di Waduk Darma. Bahkan, terdapat kejadian kematian ikan hingga mencapai 80 ton," terang Letkol Inf Bambang Kurniawan.
Dari hasil perbincangan dengan sejumlah petani ikan KJA Waduk Darma ini, Dandim mendapatkan informasi bahwa salah satu dugaan penyebab kematian massal ini adalah penutupan pintu saluran air PAM Tirtakamuning secara tiba-tiba. Hal ini menyebabkan air di waduk menjadi keruh karena adanya arus air yang mengalir secara berbalik.
"Fenomena ini perlu diselidiki oleh pihak dinas terkait di bidang perikanan untuk memastikan apakah penyebab kematian massal ikan memang terkait dengan penutupan pintu saluran air tersebut," ungkapnya.
Menurutnya, jika benar hal itu jadi penyebab kematian ikan massal di Waduk Darma, masalah teknis seperti penutupan pintu air seharusnya dapat dilakukan secara bertahap dan tidak menimbulkan masalah pada kondisi air di waduk Darma.
Kodim 0615/Kuningan, imbuhnya, juga telah menerapkan program penggunaan Bios 44 sebagai upaya perbaikan kualitas air di Waduk Darma. Program ini juga bertujuan untuk meningkatkan produksi ikan yang dibudidayakan oleh masyarakat.
"Bios 44 dapat membantu menetralisir zat berbahaya yang terkandung dalam air, seperti limbah pakan ikan, sehingga dapat meningkatkan nafsu makan ikan dan produksinya," ujar Dandim.
Sebelumnya, pada pertemuan yang dihadiri oleh Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kuningan di Desa Cipasung, Kecamatan Darma, seorang petani ikan bernama Nurohman (49 tahun) mengeluhkan kematian massal ikan yang baru-baru ini terjadi.
Nurohman menduga bahwa salah satu penyebabnya adalah penutupan pintu saluran air PAM Tirtakamuning yang dilakukan secara tiba-tiba. Ia meminta agar pihak terkait dapat berkomunikasi dengan PAM Tirtakamuning untuk menghindari penutupan pintu air secara mendadak di masa yang akan datang.
Kabid Perikanan, Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Kuningan, Deni Rianto, menanggapi keluhan petani KJA tersebut. Deni menyatakan bahwa pihaknya baru mendengar permasalahan ini dan akan melakukan tinjauan ulang untuk memastikan kebenaran dugaan yang disampaikan oleh para petani KJA.
"Jika memang benar adanya penutupan pintu air dari PAM Tirtakamuning sebagai penyebab kematian massal ikan, kami akan berkomunikasi dengan PAM Tirtakamuning untuk mencari solusi yang terbaik" katanya. (Nars)