![]() |
Kebakaran hebat, hanguskan rumah warga di Desa Cimara, Kecamatan Cibeureum, Ahad (7/8) sore |
KUNINGAN - Sebuah rumah semi permanen milik Pasutri Sunedi (65 tahun)/Kastirah (60 tahun), warga Dusun Purwasari Desa Cimara Rt 05 Rw 08 Kecamatan Cibeureum, terbakar hebat, pada Ahad (7/8) sore, sekira pukul 16:00 WIB.
Kobaran api diduga berasal dari bara pada tungku di dapur milik korban yang ditinggal pergi.
Semula, istri pemilik rumah, Kastirah, seperti kegiatan rutin yang Ia lakukan, setiap sore memasak nasi di tungku yang ada di dapur rumahnya.
Karena kebiasaan sehari-hari, Kastirah pun pergi meninggalkan tungku yang menyala, untuk memberi makan ayam miliknya yang berada di samping rumah.
Selain Kastirah, di dalam rumah tersebut ada anak dan cucunya yang berada di ruang tengah. Sementara suaminya, Sunedi, sedang mencari rumput di kebun untuk pakan kambing.
Sayangnya, Ia lupa menutup pintu dapur, sehingga angin masuk dan meniup bara api di tungku. Api kemudian merembet membakar kayu bakar yang ada di samping tungku.
"Api juga merembet ke kompor gas yang sempat menimbulkan ledakan dan api kemudian membesar," kata Kepala UPT Damkar Satpol PP Kuningan, M Khadafi Mufti menceritakan kronologi berdasarkan keterangan saksi
Icih, anak korban, saksi kebakaran ini, kemudian melihat ke arah suara ledakan dan melihat api serta asap sudah tebal di bagian dapur.
Ia pun mengajak anaknya, dan ibunya menjauh dari rumah untuk menghindari api yang terus membakar rumahnya.
Warga sekitar, setelah mendapat teriakan minta tolong dari korban langsung berhamburan memberikan pertolongan untuk memadamkan api dengan alat seadanya.
Karena api tak kunjung padam, salah seorang petugas Satpol PP BKO Kecamatan Cibeureum, melaporkan kejadian kebakaran ini ke markas Damkar Kuningan.
"Kami mendapat laporan sekira pukul 17:00 WIB dari petugas Satpol PP BKO Kecamatan Cibeureum. Kemudian 5 petugas langsung pergi ke lokasi dan tiba sekira 50 menit kemudian," terang Khadafi.
Api pun berhasil dipadamkan sekira pukul 18:40 WIB oleh petugas.
Dari kejadian kebakaran ini, petugas menaksir kerugian material yang harus ditanggung korban adalah senilai Rp 65 juta. Korban pun harus rela kehilangan harta benda dan surat berharga milik mereka.
"Beruntung korban bisa segera menjauh dari rumah yang terbakar, sehingga tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu," ujar Khadafi lagi.
Lambatnya penanganan kebakaran ini diakuinya karena pihaknya menemui hambatan yakni jarak lokasi kebakaran dengan Markas Damkar Kabupaten Kuningan sangat jauh.
" Selain itu, lokasi kejadian kebakaran sulit terdapat sumber air, sehingga menyulitkan warga ataupun petugas pemadam kebakaran. Juga, bahan material yang terbakar, merupakan bangunan semi permanen," terangnya. (Nars)