KUNINGAN - Guna menghasilkan sarjana sebagai penerus pembangunan yang lebih
menghayati permasalah yang sangat kompleks yang dihadapi masyarakat dalam pembangunan, Universitas Kuningan (Uniku), kembali menggelar kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Kewirausahaan Uniku dengan tema "Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Potensi Kewilayahan : Digitalisasi Produk Unggulan Desa di Masa Pandemi Covid-19".
KKN tersebut dimulai pada Senin (10 Agustus 2020), dengan peserta sebanyak 1.074 mahasiswa dari 5 Fakultas dan 13 Program Studi yang ada di Uniku.
Adapun 5 fakultas tersebut diantaranya adalah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Fakultas Ekonomi (FE), Fakultas Kehutanan (Fahutan), Fakultas Ilmu Komputer (FKOM), dan Fakultas Hukum (FH).
Salah satu anggota kelompok KKN Tematik Uniku tahun ajaran 2019/2020, kelompok 51, dengan Dosen Pembimbing Neni Nurhayati, SE., M.Si., Ak., CA., Gugum Gumelar, mengatakan pada KR, bahwa kegiatan KKN yang diikutinya saat ini memiliki jenis KKN Tematik Kewirausahaan.
"Tujuan KKN Tematik Kewirausahaan adalah untuk memberdayakan dan meningkatkan kesejahteraan individu maupun masyarakat sebagai kelompok sasaran khususnya di bidang sosial-ekonomi melalui pengenalan dan penggunaan konsep kewirausahaan dalam kehidupannya, " paparnya pada media, Selasa (11/08).
Sasaran KKN Tematik Kewirausahaan, imbuhnya, adalah pemuda miskin dan rentan dengan rentang usia antara 18-34 tahun, perempuan, dan difabel.
"Program KKN tematik kewirausahaan ini adalah tindak lanjut kerja sama dengan USAID dan Kemenristek Dikti RI. Dimana terdapat 10 perguruan tinggi di Indonesia yang mengikuti program ini, yang salah satunya adalah Uniku, " sebut Gugum.
Diterangkan, prinsip dasar yang dipegah teguh dalam pelaksanaan KKN Tematik Kewirausahaan adalah keberlanjutan (sustainability) serta berdampak sosial yang memberdayakan (kemandirian) dan memuliakan bagi kehidupan masyarakat melalui kegiatan berwirausaha.
KKN Tematik Uniku tahun 2020, menyasar target 61 desa dan 20 kecamatan se-Kuningan. Di masa pandemi covid ini, metode KKN digelar sebagian besar secara daring menggunakan Zoom Meeting.
Meski dilakukan secara daring, namun Gugum mengklaim kelompoknya tetap memiliki komitmen untuk tercapainya tujuan KKN yakni bisa membantu menangani masalah yang terjadi di masyarakat akibat dampak pandemi covid-19, terutama dalam bidang ekonomi.
"Untuk kegiatan 30 persen dilakukan secara luring, kami tentu selalu mematuhi protokol kesehatan Covid-19 saat berkegiatan dengan masyarakat, " ujar Gugum.
Jika ada kegiatan yang memberikan edukasi langsung kepada masyarakat secara luas bisa memanfatkan media online yang akan disipkan oleh pengelola KKN
"Tempat KKN untuk Kelompok 51 yang beranggotakan 18 mahasiswa adalah di Desa Babakanmulya Kecamatan Cigugur. Kami memiliki tugas untuk membuat perbaruan profil kewirausahaan desa, produk dan desain unggulan desa (OVOP), " katanya.
Kemudian, tugas lainnya adalah memunculkan produk unggulan desa agar bisa dipasarkan ke luar, baik secara daring melalui aplikasi maupun upaya lainnya.
"Di samping itu kita juga melakukan pembaruan kelembagaan usaha desa (OVOC), mendigitalisasi profil kewirausahaan desa dimana kita ditempatkan, " tutupnya. (Nars)