KUNINGAN - Mendapat penolakan dari sebagian warga pasar, pengelola perparkiran di Pasar Kepuh Kabupaten Kuningan akhirnya angkat bicara. Bertempat di Kantor Pengelola Parkir Pasar Kepuh Kuningan, Jum'at (10/01/2020), General Manager M2 Parking, Helmi Sofyan, menjelaskan secara gamblang terkait kehadiran perusahaannya sebagai pengelola parkir dan pelaksanaan sistem perparkiran yang akan dijalankannya di pasar tersebut.
Didampingi Kepala Cabang M2 Parking Kuningan, Nana "Rambo", Helmi mengatakan bahwa M2 Parking merupakan perusahaan yang sudah berpengalaman mengelola perparkiran di berbagai kota di Indonesia.
"Di Kuningan sendiri, kami sebenarnya telah memetakan sebanyak 9 titik lokasi. Namun yang pertama masuk, adalah Pasar Kepuh ini, " jelas Helmi.
Dalam menjalankan sistem perparkiran yang dilaksanakan, M2 Parking, diakuinya, lebih banyak memperhatikan kearifan lokal.
Sebelum diujicoba operasional, saat pemasangan infrastruktur parkir di Pasar Kepuh, pihaknya melihat tidak ada kendala. Namun, dikatakannya, saat mulai dioperasikan, malah muncul kendala.
Helmi menjelaskan, kehadiran M2 Parking di Pasar Kepuh, sebenarnya tidak akan memberatkan warga, baik pengunjung, maupun pedagang. Justru, diklaimnya, pengelolaan perparkiran yang dilaksanakannya akan meningkatkan pendapatan daerah dari sektor parkir, karena tidak ada kebocoran.
"Kemudian, untuk warga pedagang di sini, kami gratiskan, hanya mengganti biaya kartu member saja sebesar Rp 15 ribu per tahunnya," ujarnya.
Pihaknya juga mengasuransikan setiap kendaraan yang membayar parkir dengan sebelumnya melengkapi dahulu sistem keamanan parkir seperti penempatan CCTV di beberapa titik.
Lebih lanjut, pihaknya menekankan bahwa M2 Parking tidak membebankan biaya parkir untuk kendaraan yang sekadar lewat saja. Hanya saja, untuk bisa lewat, pengendara harus meluangkan waktu sebentar untuk memijit tombol portal agar bisa terbuka.
"Tingal pijit tombol, silakan lewat saja, jika kurang dari lima menit, tidak akan dibebani biaya parkir. Waktu tempuh dari pintu masuk ke pintu keluar ini pun sudah kami hitung tidak akan sampai lima menit," kata Helmi.
Di samping itu, jalan umum, di depan Pasar Kepuh, tidak termasuk konsep area parkir yang dikelolanya. Kehadiran portal di sana, disebutnya, hanya untuk mengatur lalu lintas agar tidak ada kemacetan.
"Kami sudah menghitung dan membuat rekayasa lalu lintas untuk mengurangi kemacetan lalu lintas. Saat kami uji coba kemarin, memang terbukti, dan banyak warga yang mengapresiasi," tutur Helmi.
Tarif parkir elektronik yang akan diberlakukan pun, diakuinya tidak akan membebani warga. Dengan hanya sekali bayar, warga pengunjung pasar bebas parkir di beberapa lokasi/toko di Pasar Kepuh tanpa akan ditarik biaya parkir seperti biasanya.
"Hanya sekali bayar, tarifnya flat bukan dihitung per-jam, bisa seharian di Pasar Kepuh ke toko mana saja silakan, bayarnya tetap sekali, " ditambahkan Kepala Cabang M2 Parking, Nana Rambo.
Kehadiran dan setiap menjalankan satu langkah operasional pekerjaan, M2 Parking di Kuningan, jelas Helmi, tentu selalu berkoordinasi dengan pemerintah daerah.
"Kami juga memperkerjakan pegawai asli warga Kuningan dan seluruh petugas parkir di sini, kami berdayakan dan digaji sesuai kesepakatan," sebut Helmi.
Sambil menunggu penyempurnaan operasional parkir dan berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait kendala yang ada, M2 Parking, diinformasikannya, baru akan memulai operasi dengan sistem parkir elektronik di kawasan Pasar Kepuh, pekan depan. (Nars)