KUNINGAN - Sejumlah 12 kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengikuti pelaksanaan Muktamar ke-V di Bali. Menurut rencana, Muktamar tersebut akan digelar selama 3 hari, mulai Selasa (20/08/2019) ini.
Ketua DPC PKB Kabupaten Kuningan, H Ujang Kosasih, saat dihubungi media membenarkan pihaknya memberangkatkan 12 kader dari Kuningan. Mereka adalah Pengurus Harian DPC PKB, Dewan Syuro, Anggota Fraksi PKB DPRD Kuningan dan kader lainnya yang ditunjuk.
"Betul kami dalam perjalanan ke Bali, untuk mengikuti kegiatan partai," jelas Ujang Kosasih melalui sambungan seluler, Selasa, (20/08/2019).
Ia mengaku telah mempersiapkan bahan untuk disampaikan dalam muktamar nanti, seperti hasil evaluasi pemilu dan pilpres kemarin misalnya.
"Dalam agenda Muktamar nanti, delegasi kader PKB Kuningan, akan mengikuti teknis dan aturan yang telah ditentukan panitia penyelenggara," imbuh Ujang.
Disebutkannya, PKB Kuningan tetap mendorong dan memastikan bahwa Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, bisa terpilih kembali.
Sementara, Sekretaria DPC PKB, Robi yang didampingi Ketua Garda Kuningan, Susanto, mengatakan agenda partai seperti Muktamar sudah menjadi bagian dari ketaatan semua kader untuk menunjukkan pengabdian kepada konsituen.
Apalagi, dikatakannya, PKB dalam hasil pemilu kemarin bisa menghasilkan jumlah kursi di parlemen cukup fantastis.
"Ini artinya, kepercayaam masyarakat terhadap PKB harus menjadi prioritas pengabdian kami sebagai kader," ucap Susanto yang juga Anggota DPRD Kuningan terpilih 2019-2024 mendatang.
Menurut informasi, sebelum acara pembukaan Muktamar, akan digelar Musyawarah Nasional (Munas) Ulama PKB yang akan berlangsung pada di hari pertama.
Muktamar tersebut akan membahas tiga agenda prioritas dan strategis partai untuk lima tahun kedepan.
Pertama, pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia yang unggul, berkarakter, berkualitas dan berdaya saing. Kedua, memprioritaskan kepada pengembangan ekonomi kerakyatan dalam rangka memberdayakan kaum "mustadh'afin, kaum yang lemah dan yang terlemahkan. Ketiga adalah pengembangan dakwah sosial dan kebudayaan dalam rangka mewujudkan kehidupan kebangsaan dan kemasyarakatan yang damai yang beradab.(Nars)