![]() |
Ketua PDM Kuningan terpilih, Ustad Dadan Rahmatun Ramadhan, usai pelaksanaan Musyawarah Daerah Muhammadiyah XIII di Kampus STKIP Kuningan, Ahad (28/05/2023) |
KUNINGAN - Musyawarah Daerah (Musyda) Muhammadiyah XIII, yang digelar dua hari (Sabtu-Ahad, 27-28/05/2023) telah memutuskan Ustad Dadan Rahmatun Ramdhan sebagai Ketua Pimpinan Daerah Muhamadiyah (PDM) Kabupaten Kuningan Periode 2023-2028.
Dadan terpilih dari 11 nama formatur yang ditunjuk pada Musyda yang berlangsung di Kampus STKIP, pada Minggu (28/5/2023).
Saat dikonfirmasi terkait keterpilihan dirinya sebagai Ketua PDM Kuningan, Dadan menganggap hal itu sebagai musibah.
"Bagi saya (hasil Musyda) itu musibah karena namanya amanah kan berat untuk melaksanakannya," ujar Dadan.
Sebetulnya, imbuh Dia, secara pribadi tidak ada keinginan, bahkan dirinya lebih mensupport yang lain untuk maju sebagai pimpinan.
"Tapi sudah Allah takdirkan seperti itu," katanya.
Pasca terpilih nama 11 formatur pada Musyawarah Daerah ini, Ia mengaku sudah menyerahkan agar selain dirinya bisa menjadi ketua di PDM Kuningan. Tapi yang terjadi malah rekan-rekannya, 10 formatur lain meminta Dadan untuk menjadi ketua.
"Ini sangat berat, tapi Insya Allah kami di Muhammadiyah itu kolektif kolegial tidak bekerja sendiri. Maka, Insya Allah siap untuk memajukan Muhammadiyah khususnya Kuningan," tandas Dadan.
Kedepannya, Ia berkomitmen PDM bisa mencerahkan umat dan bangsa di Kabupaten Kuningan dan Jawa Barat pada umumnya.
Pria yang menjabat sebagai Pembina 6 Rumah Tahfidz di Kuningan ini pun mengomentari seputar wacana penggabungan dua perguruan tinggi, STKIP dan STIKES Muhammadiyah Kuningan. Hal itu, menurutnya, menjadi tugas PDM kedepan.
"Tentu harus,, walaupun secara legalisasi yang namanya perguruan tinggi langsung ke pimpinan wilayah dan pimpinan pusat," katanya lagi.
Perihal isu merger kedua perguruan tinggi di bawah naungan organisasi Muhammadiyah ini, PDM Kuningan jelas akan terlibat dan PDM memiliki tanggung jawab moral, atau juga mungkin yang lainnya untuk mensukseskan ini dengan sebaik-baiknya.
" Namun ini kita akan bahas terus karena, ada dua kultur yang berbeda (dari kedua PT itu) yaitu kulturnya dari sisi kesehatan, satu lagi kulturnya dari yang lainnya," jelasnya.
Lebih lanjut, sambung Dadan, tugas PDM kedepan adalah bagaimana secara moral untuk menyatukan dua kultur yang berbeda ini. Agar saat digabung, terjadi sinkron dan satu jalan untuk keberhasilan perguruan tinggi di masa yang akan datang.
Dadan menjelaskan, saat ini di Kabupaten Kuningan, Muhammadiyah baru memiliki 22 Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM), hal ini Dadan mengatakan sudah menjadi prioritas PDM kedepan.
"Secara pribadi ingin menghidupkan dan menguatkan kembali PCM yang sudah ada dan agar bisa ditambah kuat lagi, dan untuk membentuk PCM yang belum ada, dapat terbentuk sampai full 32 kecamatan," ungkapnya.
Pada masa kepemimpinannya di PDM, Ia berjanji akan bekerja dengan cepat secara kolektif, dan melibatkan generasi muda sebagai bentuk regenerasi dalam organisasi.
"Kami juga memprogramkan untuk kalangan Organisasi Otonom (Ortom) kepemudaan dan dibawahnya untuk melakukan kolaborasi program, baik secara ekslusif maupun inklusif," tuturnya.
Pihaknya juga berharap, Muhammadiyah menjadi organisasi yang unggul dalam spiritualitas, unggul dalam kualitas intelektualitasnya, unggul juga dalam kepedulian sosial dan juga perhatian terhadap keutuhan bangsa dan negaranya.
Untuk informasi, Musyawarah Daerah (Musyda) Muhammadiyah XIII Kabupaten Kuningan diselenggarakan selama dua hari Sabtu-Minggu (27-28/5/2023). Agenda Musyda diawali agenda Musyawarah Pimpinan Daerah (Musypimda), dilanjutkan pembukaan, dan laporan pertanggungjawaban kepengurusan sebelumnya.
Kemudian, dilanjutkan dengan pemilihan dari 61 orang, terjaring menjadi 33 orang, selanjutnya terjaring menjadi 11 Formatur. Dari hasil tersebut, diantaranya Dadan Rohmatun Ramadan (Ketua PDM), Sueb (Sekretaris), dan Nanang Abdurrahman (Bendahara).
Sementara formatur lainnya ialah Sadam Husen, drg Dalhari, Ceceng Bahtiar, Empi Adrapi, Udin Tahriludin, Hermawan, Wawang Anwarudin, dan Ojo Utarja. (Nars/Rls)