21 Sekolah di Kabupaten Kuningan Dibentuk Jadi Sekolah Aman Bencana - Kuningan Religi

Breaking



Rabu, 12 Oktober 2022

21 Sekolah di Kabupaten Kuningan Dibentuk Jadi Sekolah Aman Bencana

BPBD Kuningan Memberikan Sosialisasi Mitigasi Bencana dan Praktek Pemetaan Jalur Evakuasi kepada Ratusan Pelajar di Kecamatan Cibingbin, Rabu (12/10)


KUNINGAN - Sejumlah 147 peserta dari 21 sekolah (19 Sekolah Dasar dan 2 Sekolah Menengah Pertama) di wilayah Kecamatan Cibingbin, Kabupaten Kuningan mengikuti sosialisasi Mitigasi Bencana, Praktek pemetaan jalur evakuasi serta simulasi evakuasi.

Materi tersebut diberikan oleh BPBD Kabupaten Kuningan, melalui Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan, dalam rangka penguatan kapasitas kawasan untuk pencegahan dan kesiapsiagaan melalui kegiatan sosialisasi satuan pendidikan aman bencana (SPAB).


"Kegiatan ini kita fokuskan di daerah rawan bencana dilaksanakan untuk meningkatkan kompentensi dan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) khusus bagi kalangan pelajar anak sekolah," terang Kepala Pelaksana BPBD Kuningan, Indra Bayu Permana, Rabu (12/10/2022).

Selain itu, BPBD juga mempunyai program untuk mengembangkan Sekolah Tangguh Bencana, serta menerapkan budaya sadar bencana di Sekolah.

"Adapun kegiatannya adalah dengan peningkatan pengetahuan dan keterampilan antisipasi penanggulangan bencana di lingkungan masyarakat, sekolah dan warga sekolah atau Living Harmony With Disaster," jelas pria yang akrab disapa IB ini

Kegiatan sosialisasi, masih kata Dia, dilaksanakan selama 1 hari, pada Rabu (12/10/2022) bertempat di Balai Desa Cibingbin Kecamatan Cibingbin.

"Melalui kegiatan ini, harapan kami adalah berkembangnya sistem mekanisme sekolah aman bencana sebagai perwujudan pembangunan kualitas sumber daya manusia (SDM)," sebutnya.

Selanjutnya, dengan agenda tersebut, diharapkan juga terbentuk karakter sekolah tanggap bencana dalam rangka ketangguhan warga sekolah, anak sekolah dan guru aman dari bencana.


"Peranan tenaga pengajar atau guru sangat penting dalam membentuk karakter anak sekolah untuk memotivasi anak didiknya dalam upaya pengurangan risiko bencana," tutur IB.

Langkah lainnya, adalah melalui penyebarluasan informasi dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), sehingga anak sekolah sadar dan mengetahui secara dini tentang
bencana di wilayahnya. (Nars)