![]() |
Yusup Oeblet, Owner Bumi Seni Tarikolot |
KUNINGAN - Aktivitas memasak di Hawu (tungku) saat ini sudah jarang terlihat di dapur-dapur rumah warga. Apalagi di daerah yang sudah terjangkau distribusi LPG, keberadaan Hawu sudah tergantikan oleh kompor-kompor berbahan bakar LPG.
Bagi masyarakat yang sudah kangen ingin mencoba lagi merasakan sensasi memasak makanan di Hawu, pengelola Bumi Seni Tarikolot (BST) Oeblet, Desa Sukamukti, Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan akan menggelar festival masak di Hawu untuk masyarakat se-Jawa Barat dan Lintas Pulau.
Owner Bumi Seni Tarikolot, Yusuf Oeblet, saat ditemui kuninganreligi.com mengajak seluruh warga Kabupaten Kuningan khususnya, untuk ikut serta memeriahkan Festival Masak yang direncanakan akan digelar 20-27 November 2022 nanti. Kegiatan tersebut dalam rangka event Art and Culture Festival 2022.
![]() |
OW Bumi Seni Tarikolot Desa Sukamukti Kecamatan Jalaksana Kabupaten Kuningan |
"Saya harapkan seluruh warga ikut serta ya, karena Saya sebut lomba masak di Hawu ini sebagai Entertainment Kuliner," sebut budayawan sekaligus seniman asal Kuningan yang sudah Go Internasional ini.
Tujuan digelarnya festival masak tersebut, kata Oeblet, pihaknya ingin menghidupkan kembali budaya memasak warga Jawa Barat khususnya, yakni memasak di Hawu.
"Kalau di Jawa, namanya Anglo atau tungku. Festival ini akan kita gelar se-Jawa Barat dan Lintas Pulau, siapa saja bisa ikut," sebutnya.
Selain itu, pihaknya ingin event tersebut bisa menjadi daya tarik kuliner yang diciptakan di Kuningan.
"Siapa pun, komunitas apapun, kelompok manapun silakan bisa ikut ambil bagian," ujarnya.
Untuk bisa mengikuti festival masak di Hawu ini, Ia meminta masyarakat bisa memantau akun medsos Bumi Seni Tarikolot maupun akun atas nama pribadinya untuk informasi ketentuannya.
Adapun link pendaftarannya, masyarakat bisa mengisi formulir melalui google form dengan link di bawah ini:
(Nars)