APPU Gagas Asosiasi Komunitas UMKM, Bekali Pelaku UMKM Agar Bisa Ekspor - Kuningan Religi

Breaking



Senin, 19 September 2022

APPU Gagas Asosiasi Komunitas UMKM, Bekali Pelaku UMKM Agar Bisa Ekspor

Agenda APPU himpun pelaku UMKM di Taman Cirendang Kuningan, Senin (19/9)

KUNINGAN - Agenda untuk mengembangkan potensi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kabupaten Kuningan, digelar Aliansi Persatuan Pelaku UMKM (APPU) Kuningan. Agenda yang dikemas dalam bentuk silaturahmi, Bazaar, dan workshop ini menghadirkan narasumber Mei Hari Sumarna, Kepala Seksi Kepatuhan Internal dan Penyuluhan dari Bea Cukai Cirebon.


Dalam agenda yang digelar Senin (19/9) di area Taman Cirendang Kuningan, para pelaku UMKM sengaja dipersatukan berdasarkan produk yang mereka hasilkan. Satu produk dengan berbeda komunitas dipajang dalam satu meja agar mereka saling mengenal dan melengkapi.


Koordinator APPU, Atang, menyebutkan tema kegiatan tersebut adalah UMKM Menembus Batas.



"Kenapa menembus batas, karena kami melihat banyak produk UMKM yang potensial hanya dikenal di dalam daerah saja, maka melalui kegiatan ini kita dorong agar mereka bisa bisa tembus ke pasar luar negeri/ekspor," papar Atang.


Ia juga mengatakan melalui bersatunya berbagai komunitas UMKM di Kabupaten Kuningan ini kedepan agar bisa terbentuk asosiasi komunitas UMKM.


"Dengan hadirnya pejabat dari Bea Cukai Cirebon ini tadi dijelaskan langkah-langkah apa saja agar para pelaku UMKM ini bisa melangkah lebih jauh dalam pemasaran produk mereka," ujarnya.


Sementara, Mei Hari Sumarna, Kepala Seksi Kepatuhan Internal dan Penyuluhan dari Bea Cukai Cirebon menjelaskan bahwa agar bisa melakukan ekspor produk, selain sudah mendapatkan calon pembeli ada 3 K yang perlu diperhatikan.


"Pertama adalah Kuantitas, penyedia produk harus siap bilamana ada permintaan produk dalam jumlah tertentu. Jangan sampai saat ada permintaan produk dengan jumlah besar malah tidak bisa memenuhi," terang Mei.


Untuk "K" yang kedua, imbuhnya, adalah Kualitas. Pada saat para pelaku UMKM ini sudah bisa menjual produk ke luar, agar tetap terjaga permintaannya, maka Ia harus bisa mempertahankan kualitas produk.


"Jangan sampai saat ada permintaan produk lagi malah kualitasnya semakin menurun. Ini akan mengurangi kepercayaan pembeli, bahkan bisa putus kerjasamanya," ucap Mei Hari 


Terakhir, Ia menjelaskan, untuk "K" yang ketiga adalah Kontinuitas. Keberlanjutan usaha perlu diperhatikan dalam usaha ekspor produk.


Bea cukai, masih kata Mei, akan siap bilamana para pelaku UMKM membutuhkan bantuan mencarikan pembeli produk mereka.


"Agar jangan hanya sampai Benua Asia saja, kita harapkan bisa tembus ke seantero dunia," ujarnya.


Sementara, Kepala Diskopdagperin Kuningan, U Kusmana, menyambut baik insisiasi dari APPU yang sudah menggelar dan menghimpun para pelaku UMKM untuk bersilaturahmi.


"Dengan hadirnya APPU ini menggenapkan jumlah komunitas UMKM binaan kami menjadi 22 komunitas. Kami sangat apresiasi kegiatan ini," kata Uu.



Jika selama ini kegiatan sejenis dilakukan oleh Diskopdagperin, tapi silaturahmi tersebut digagas oleh APPU sendiri. Makanya, Ia berharap APPU bisa terus konsisten dalam mendampingi para pelaku UMKM.


Selain menghadirkan narasumber dan Bazaar UMKM, dalam kegiatan tersebut digelar juga pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB) bagi para pelaku UMKM yang dilaksanakan petugas dari DPMPTSP Kuningan. Target DPMPTSP Kuningan dalam pembuatan NIB ini adalah sebanyak 10 ribu NIB dengan tagline Gebyar 10000 NIB. (Nars)