![]() |
KUNINGAN - Sejumlah 11 komponen organisasi kepemudaan dan aliansi mahasiswa di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, menggelar aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM bersubsidi dan Tarif Dasar Listrik. Mereka, OKP Cipayung Plus dan Aliansi Mahasiswa Kuningan juga menggandeng beberapa komponen masyarakat, di antaranya para pengemudi Ojol.
Diperkirakan ada 1000 orang peserta aksi tersebut diperkirakan akan datang ke depan Gedung DPRD Kuningan pada Jum'at (9/9) sekira pukul 14:00 WIB.
Sementara, sebelumnya, sejumlah aparat keamanan dari Polres Kuningan, Kodim 0615 Kuningan, dan Satpol PP Kuningan sudah berjaga di depan gedung DPRD. Mereka jumlahnya juga ada seratusan personil.
Tak hanya aparat keamanan, ikut berjaga juga para petugas dari UPT Damkar Satpol PP Kuningan dalam aksi unras ini.
Dalam flyer seruan aksi yang tersebar, para pendemo ini menyerukan beberapa tuntutan kepada pemerintah baik pusat maupun daerah untuk menyikapi kenaikan harga BBM dan TDL ini.
Tuntutan tersebut diantaranya, menolak kenaikan harga BBM, menolak kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL), dan berantas mafia migas dari hulu sampai hilir.
Kemudian mereka juga pemerintah pusat menunda Proyek Strategis Nasional (PSN) yang tidak berdampak langsung bagi rakyat dan meminta pemerintah mengalihkan anggaran untuk subsidi BBM.
Selanjutnya, tuntutannya adalah meminta transparansi data anggaran subsidi serta menuntut Pemda Kuningan ikut berperan dalam penanganan dampak akibat kenaikan harga BBM dalam upaya ketahanan pangan, pendidikan, kesehatan dan ekonomi di masyarakat.
Pada aksi tersebut mereka membawa tagar #kuninganmelawan dan #rezimoligarki.(Nars)