Petugas Damkar Kuningan lakukan mitigasi monyet liar yang mengganggu warga Desa Purwasari, Selasa (18/1) |
KUNINGAN - Petugas Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemadam Kebakaran Satpol PP Kuningan, Selasa (18/1) pagi melanjutkan mitigasi keberadaan koloni Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis), setelah pencarian pada Senin (17/1) malam tidak menemukan hasil.
Pada kegiatan mitigasi hari pertama ini diketahui ada 4 koloni monyet liar di wilayah hutan yang berbatasan dengan pemukiman Blok Guranteng, Dusun Sampora, Desa Purwasari, Kecamatan Garawangi.
"Hutan tempat koloni monyet liar di sekitar sini ada seluas kurang lebih 20 hektar. Sedangkan jumlah warga yang berpotensi terancam gangguan monyet liar ada sekira 1.500 jiwa, " terang Kepala UPT Damkar Satpol PP Kuningan, M Khadafi Mufti.
Setelah dilakukan mitigasi di hari pertama ini, pihaknya memperkirakan jumlah populasi monyet liar ada sejumlah 150 ekor.
Dalam mitigasi pihaknya menurunkan 7 petugas yang dibekali peralatan senapan jenis PCP caliber 4,5 MM, 1 Toples Karbit dan 20 botol mineral bekas.
Baca juga:
Mereka didampingi aparat desa setempat, pengurus RT/RW, belasan warga setempat dan perwakilan pihak sekolah MI Guranteng.
UPT Damkar menyarankan kepada warga masyarakat setempat tentang tata cara mengusir gerombolan monyet liar ini.
"Pertama dengan membuat petasan cair (hanya menimbulkan suara ) dari bahan karbit yang dilarutkan ke dalam air. Suara ledakannya akan mengusir monyet liar, " terangnya.
Untuk alternatif lain, bisa membuat campuran terasi dan kamper barus yang digantung pada pohon atau sekitar areal pertanian, agar tidak didatangi koloni monyet liar ini.
"Kita akan lakukan monitoring selama 5 hari, dengan metode tersebut. Jika masih ada kasus perusakan yang dilakukan monyet liar ini, kita sarankan bisa dilumpuhkan dengan senapan angin, " kata Khadafi.
Namun untuk pengusiran dengan alternatif terakhir itu pihaknya meminta masyarakat agar memperhatikan keamanan lingkungan sekitar, jarak tembak, tembakan harus ke atas tidak boleh ke bawah dan lain-lain.
Sebelumnya diberitakan, kawanan Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) di blok hutan Guranteng, Dusun Sampora, Desa Purwasari, Kecamatan Garawangi meresahkan warga. Selain sering mengganggu warga sekitar yang sedang beraktivitas, gerombolan primata ini sering juga merusak tanaman pertanian warga bahkan merusak bangunan rumah dan sekolah.
Kasi Pemerintahan Desa Purwasari, U Sugandi, menyebutkan, kawanan monyet ini sering datang ke pemukiman warga dan sangat meresahkan.
"Koloni monyet ini sangat mengganggu. Bahkan sudah merusak bangunan sekolah Madrasah Ibtidaiyah (MI) GUPI Guranteng. Mereka kalau malam hari suka datang dan bersarang di atap bangunan sekolah, " terangnya.
Jika siang hari, kawanan monyet ini lari ke hutan. Namun jika malam hari, apalagi dalam kondisi cuaca hujan, mereka datang lagi ke atap bangunan sekolah tersebut.
"Hampir setiap hari pihak sekolah membetulkan genting yang rusak akibat ulah kera-kera ini. Selain banyak plafon yang jebol, kotoran monyet berserakan di setiap sudut ruangan, " imbuh Sugandi. (Nars)