![]() |
Direktur Perumda Aneka Usaha Kabupaten Kuningan, Nana Sutisna |
KUNINGAN - Aksi massa mendemo Direktur Perusahaan Umum Daerah Aneka Usaha Kuningan, Nana Sutisna, pada Senin (27/09). Dalam salah satu poinnya menuding Direktur BUMD milik Pemkab Kuningan ini diduga telah melakukan nepotisme dengan mengangkat (anggota) keluarganya di jajaran PDAU yang (dinilai) melanggar (aturan).
Tudingan massa aksi yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Kuningan Bersatu ini, langsung dijawab Direktur Perumda AU, Nana Sutisna, saat ditemui di sela kegiatannya, Senin sore, di Kelurahan Cijoho.
Nana menjelaskan bahwa tudingan nepotisme kepada dirinya dengan mengangkat anggota keluarganya di jajaran PDAU adalah tidak benar.
"Karena ini sudah menyerang pribadi Saya, maka Saya wajib meluruskan (soal tudingan nepotisme ini), " ujar Nana.
Ia menambahkan dirinya punya anak bernama Gema. Namun, Gema, diakuinya, bukanlah karyawan Perumda AU sebagaimana yang disebut-sebut oleh warga yang mendemo kantornya.
"Gema bukan karyawan, tapi sebagai bagian dari Tim percepatan pembangunan strategis Perumda. Pak, dia itu dikasih honor hanya buat transport saja, yang jumlahnya tidak jauh dengan honor THL sebagaimana umumnya, " papar Nana.
Maka, kalaupun dirinya menetapkan Gema ini sebagai salah seorang kepala unit wisata di salah satu bagian PDAU, diakuinya itu adalah saran dari pihak lain.
"Saya tidak pernah mendudukkan anak Saya sebagai pimpinan unit. Karena Saya faham ada UU nomor 13 bahwa tidak boleh ada hubungan keluarga (dalam perekrutan pegawai). Maka kalau Saya tetapkan Gema, memang dia Profesional, " paparnya.
Ia menjelaskan sumbangsih pekerjaan anaknya untuk Perumda AU telah membangun satu sistem merchant aggregator yang bekerjasama dengan link aja.
"PDAU kan enggak punya uang saat ini, kalau kita bangun satu anak perusahaan bernama Kuningan Investama, dan kita telah jalin kerjasama dengan merchant aggregator link aja ini, maka kita dibenarkan untuk menghimpun dana dari masyarakat, " jelasnya.
Hari ini, imbuh Nana, anak perusahaan itu sudah berdiri dan yang mengerjakannya adalah Gema, anaknya, yang hanya dibayar untuk ongkos saja.
Ia meyakinkan bahwa keberadaan dirinya sebagai Direktur di Perumda AU adalah bukan untuk mencari uang untuk pribadi dan keluarganya.
"Kalau Saya di PDAU itu niatnya ingin membangun, lho. Kalau Saya mau get money, bukan di sini, " tandasnya.
Keberadaan anaknya di bagian perusahaan juga diakuinya sudah diberhentikan. Karena anaknya hanya sebatas membantu Tim percepatan pembangunan strategis Perumda.
"Saya tidak menempatkan Gema ini sebagai karyawan (pegawai dengan perjanjian kerja tetap). Dia sewaktu-waktu bisa Saya berhentikan dan saat ini pekerjaannya sudah selesai, " tandas Nana lagi.
Untuk diketahui, Senin (27/09) siang sejumlah komponen warga Kuningan melakukan aksi demonstrasi di halaman kantor Perumda Aneka Usaha Kabupaten Kuningan.
Dalam salah satu tuntutannya, mereka meminta Direktur Perumda AU, Nana Sutisna untuk mundur atau diberhentikan oleh Bupati Kuningan karena dinilai telah melakukan nepotisme.
Massa aksi juga meminta Bupati bisa segera mengaudit kinerja Perumda AU yang dinilai tak menghasilkan apa-apa untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kuningan.
"Kedua, Kami meminta agar ada pemangkasan atau perampingan karyawan di tubuh Perumda AU. Baik karyawan tetap maupun tenaga harian lepas, " ujar Nabil, salah seorang koordinator aksi Gemasku.
Pemangkasan jumlah karyawan ini dibutuhkan karena pihaknya menilai jumlah karyawan PDAU melebihi kapasitas dan kemampuan untuk menggaji dari pendapatan bidang usaha yang dikelola PDAU.
"Kami juga minta agar pegawai Perumda AU ini direkrut dari warga sekitar Kabupaten Kuningan. Sebagai penyediaan lapangan pekerjaan bagi putra daerah, " ucap Nabil.
Tuntutan Gemasku yang lainnya adalah mendorong DPRD Kuningan untuk segera melakukan Pansus untuk mengevaluasi kinerja dan keuangan Perumda Aneka Usaha.
"Kalau kinerjanya buruk dan tak menghasilkan kami minta bubarkan saja PDAU ini dengan mencabut Perdanya, " tandasnya. (Nars)