Kehadiran Ojek Online Dongkrak Omzet Penjualan Martabak di Jalan Siliwangi - Kuningan Religi

Breaking



Senin, 15 Juli 2019

Kehadiran Ojek Online Dongkrak Omzet Penjualan Martabak di Jalan Siliwangi



KUNINGAN (KR) - Jumlah armada Ojek Online yang semakin meningkat di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, berbanding lurus dengan peningkatan omzet pedagang yang biasa mangkal malam hari di sekitar Jalan Siliwangi. 

Salah satunya diakui Heru (36), pengusaha martabak dan roti bakar asal Kelurahan Awirarangan, Kecamatan Kuningan, yang merasakan ada peningkatan omzet sejak dirinya mendaftarkan diri sebagai mitra pedagang makanan pada salah satu aplikasi antar makanan online.

"Iya Kang, sejak saya daftar sebagai mitra di salah satu aplikasi untuk pembelian makanan secara online, usaha martabak ada peningkatan," ujarnya kepada kuninganreligi.com, Ahad (14/07/2019) malam.

Heru mengatakan, peningkatan penjualan melalui kurir ojek online, biasanya banyak di malam hari, atau jika cuaca dingin dan hujan, saat orang-orang butuh makanan namun enggan ke luar rumah.

"Dengan memesan melalui aplikasi online, konsumen semakin mudah mendapatkan apa yang mereka mau. Tinggal pilih dan pesan saja, makanan nyampe sendiri ke rumah diantar kurir ojek online," tuturnya.

Pria beranak dua ini, mengaku menggeluti usaha martabak selepas Ia keluar dari pekerjaannya di sebuah restoran di Kota Bogor enam tahun silam. Berbekal pengalaman dan keterampilannya dalam membuat kue basah, Ia mulai merintis usaha tersebut dari nol.

"Saya orangnya bosan menjadi karyawan. Alhamdulillah setelah enam tahun merintis usaha martabak ini, sekarang saya telah membuka cabang baru di sekitaran Cijoho, Kuningan," ucapnya didampingi Sang Istri, Fani (32 tahun).



Dibukanya cabang baru usaha martabak dan roti bakar yang dinamakan "Martabak Mantap" itu, menurutnya adalah sesuai target dan cita-cita yang diinginkannya selama ini. Rencana membuka cabang baru tersebut sebenarnya sudah ada dalam benaknya sejak 3 tahun lalu, namun baru kesampaian saat ini.

"Sebenarnya ingin buka lagi satu cabang di daerah Pasar Krucuk (Kramatmulya-red), namun itu nanti saja, lihat dulu perkembangan," ujarnya.

Heru mengaku, omzet dari usaha martabak dan roti bakar yang digelutinya, dengan modal Rp 700 ribu, per-hari bisa meraup keuntungan bersih Rp 1,5 juta rupiah.

"Saya belanja bahan jam 2 pagi,  kemudian jam 2 siang saya baru start membuat adonan, dan sorenya mangkal di sini," ungkap Heru.

Meski, mengaku tidak pernah libur, namun Heru selalu menyempatkan waktu untuk keluarga di saat senggang. Baginya, meski banyak pedagang makanan sejenis di sekitar Jalan Siliwangi, soal rejeki sudah ada yang mengatur dan tidak akan tertukar. (Nars)