KUNINGAN - Ribuan massa dari berbagai komponen ummat Islam di Kabupaten Kuningan, Jum'at (02/11) turun ke jalan raya melakukan long march menyerukan aksi bela tauhid yang meteka sebut Parade Tauhid.
Ribuan anggota Organusasi Massa, LSM, dan santri dari berbagai pontren, juga masyarakat umum, mulai bergerak dari depan Masjid Syiarul Islam menggunakan kendaraan roda empat dan roda dua menuju Jalan RE Martadinata, depan Mapolres Kuningan.
Korlap massa, Dadan Somantri dari Ormas Pagar Akidah (Gardah) Kuningan dan Endin Kholidin, Ketua FPI Kuningan, menyerukan pada massa peserta aksi untuk tetap tertib dan menjaga aksi agar berjalan damai.
Setiba di depan Mapolres Kuningan, satu per satu pimpinan ormas menjadi juru bicara untuk berorasi. Salah satu orator, Andi Budiman, meneriakkan bahwa umnat Islam tidak ridho ketika ada simbol agamanya, berupa kalimat Tauhid, dinistakan oleh pihak manapun.
" Bendera yang bertuliskan kalimat Tauhid yang dibakar oleh oknum salah satu ormas di Garut beberapa waktu lalu, bukanlah bendera milik salah satu ormas, melainkan adalah Panji Rasulullah SAW, " ujarnya.
Maka, imbuhnya, bilamana ada pihak yang membakar bendera bertuliskan kalimat Tauhid tersebut, itu sudah masuk ranah pidana penistaan agama dan wajib diproses hukum sebagaimana mestinya.
Hingga berita ini ditulis, massa masih bertahan di depan Mapolres Kuningan, mendengarkan orasi-orasi dari masing-masing koordinator lapangan mereka. Sementara, ratusan aparat kepolisian dari Resort Kuningan, nampak mengamankan kegiatan, di depan pintu pagar masuk halaman Mapolres. (Nars)