KUNINGAN - Dalam aksi Parade Tauhid yang digelar Jum'at (02/11) siang, di depan Mapolres Kuningan, Ketua DPW Front Pembela Islam (FPI) Kuningan, E Kholidin, menegaskan bahwa setelah pertemuan beberapa ormas Islam beberapa waktu yang lalu di Pendopo Setda Kuningan, pihaknya dengan Ormas Banser Kabupaten Kuningan tidak ada masalah.
" Saat pertemuan tersebut, pihak Banser Kuningan meminta maaf atas peristiwa pembakaran bendera yang dilakukan oknum anggotanya, jadi FPI tetap berkawan dengan Banser Kuningan, tidak ada masalah, " tegasnya di depan ribuan massa aksi.
Terkait aksi yang dilakukan bersama 22 Ormas, LSM, dan komponen ummat Islam Kabupaten Kuningan yang dilakukan hari ini, Endin mengatakan bahwa hadirnya ribuan massa dalam aksi tersebut, menunjukkan ada rasa sakit mereka ketika terjadinya pembakaran bendera bertuliskan kalimat Tauhid beberapa waktu lalu.
" Ini memang skenario Allah SWT, ketika satu bendera Tauhid dibakar, maka ribuan bendera Tauhid akan berkibar di NKRI ini. Kami tekankan kepada masyarakat, bahwa bendera (yang dibakar) itu, adalah bukan milik HTI, tapi bendera itu adalah bendera Tauhid, " tegasnya.
Dirinya menambahkan, masyarakat muslim di Kabupaten Kuningan jangan takut untuk mengibarkan bendera tersebut. Karena saat ini, ada anggapan, bahwa ketika ada pihak yang mengibarkan bendera Tauhid dianggap sebagai anggota salah satu organisasi terlarang.
" Kami juga menuntut, memberikan kepercayaan sepenuhnya kepada penegak hukum, jangan sampai tebang pilih, karena menurut kami (pembakaran bendera) merupakan penistaan agama, maka harus segera diproses secara hukum, " tandasnya.
Dirinya yakin, jika penegakan hukum di negara ini dilakukan secara adil, maka Indonesia akan rukun, damai dan kondusif.
Ribuan massa dari berbagai komponen ummat Islam di Kabupaten Kuningan, Jum'at (02/11) turun ke jalan raya melakukan long march menyerukan aksi bela tauhid yang mereka sebut Parade Tauhid.
Mereka mulai bergerak dari depan Masjid Syiarul Islam sehabis Sholat Jum'at, menggunakan kendaraan roda empat dan roda dua menuju Jalan RE Martadinata, depan Mapolres Kuningan.
Di Mapolres Kuningan, massa menggelar orasi dan membacakan pernyataan sikap mereka terkait tuntutan penegakan hukum kepada oknum ormas pembakar bendera, juga pihak yang terkait yang dianggap aktor dari peristiwa tersebut.
Pernyataan sikap mereka, kemudian diserahkan kepada Kapolres Kuningan di Lobby utama Mapolres Kuningan. Tujuh perwakilan massa juga ikut mandampingi Endin saat menyerahkan surat pernyataan tersebut.
Kapolres Kuningan, AKBP Iman Setiawan SIK, menerima berkas surat pernyataan tersebut dan berjanji akan melaporkannya kepada jenjang yang lebih tinggi yakni, Polda Jabar.
Massa aksi yang ada di luar pagar, sempat kecewa ketika koordinator aksi mempersilakan Kapolrtes Kuningan untuk hadir di tengah-tengah mereka untuk menyampaikan pesan kamtibmas kepada masyarakat. Namun, Kapolres cuma tersenyum, enggan menemui mereka, dan mempersilakan aksi dilanjutkan.
Menanggapi hal itu, Endin, mengatakan bahwa pihaknya sangat ingin Kapolres hadir memberikan pesan kamtibmas kepada masyarakat. Namun, karena Kapolres tidak berkenan, pihaknya tidak bisa memaksakan.
Dari pantauan media ini di lokasi aksi, ratusan aparat kepolisian dari Resort Kuningan, nampak diturunkan untuk mengamankan kegiatan. Peserta aksi membubarkan diri sekira pukul 16:00 WIB dengan tertib setelah aksi diakhiri dengan do'a bersama. (Nars)