![]() |
Ketua DPP PAN, Zulkifli Hasan, bersama Paslon Dudy-Udin, berfoto bersama keluarga Misbah |
JALAKSANA - Ketua DPP PAN, Zulkifli Hasan di Kabupaten Kuningan di sepan ribuan kader PAN se-Kabupaten Kuningan, Ahad (27/5) di Obyek Wisata Sidomba, Kecamatan Jalaksana, mengungkit masalah sandungan hukum yang dialami kadernya, dalam perjalanan tahapan Pilkada di Kuningan.
Sebelumnya, Calon Wakil Bupati Udin Kusnaedi, saat memberikan sambutan di depan Zulkifli, meminta pandangan dari atasannya di partai tersebut, terkait kasus hukum yang menimpa kadernya.
" Dalam perjalanan pilkada, Kami mendapat sandungan permasalahan dimana salah seorang kader kita, Pak Misbah, Sekretaris DPC PAN Kecamatan Darma, telah divonis 6 bulan kurungan karena laporan dari Paslon lain, " ungkap Pengusaha Sayuran ternama di Kuningan ini.
Menurutnya, pihaknya telah berusaha maksimal untuk memperjuangkan nasib kadernya tersebut.
" Namun karena Kita taat dan patuh pada aturan hukum yang berlaku, kita menerima semuanya. Pilkada di Kuningan ini merupakan pilkada yang sangat mahal harganya, bukan dalam bentuk materi, tapi kita telah mengorbankan orang yang tidak bersalah, " imbuh Udin.
Baginya, uang tidak bisa dinilai, tetapi harga diri sudah merupakan sebuah pengorbanan yang luar biasa bagi seorang Misbah.
Menanggapi sambutan Ketua DPD PAN Kuningan itu, Zulkifli meyakinkan para kadernya untuk bisa menumbangkan pihak-pihak yang telah mendzhalimi mereka.
" Saudara-saudara yakinlah, bahwa yang dzhalim pasti akan bisa kita tumbangkan. Kita tidak menunggu ratu adil, tapi yang kita tunggu adalah keadilan hukum, hukum yang adil, " tegas Zulkifli.
Ia mengajak pada ribuan kadernya untuk menjadikan pengorbanan Misbah sebagai martir dan cambuk untuk merebut posisi bupati yang akan dimenangkan oleh Paslon Dudy-Udin, 27 Juni mendatang.
" Kita kasih pelajaran, bahwa kebenaran akan menang, kebaikan akan mengalahkan kedzhaliman. Jadikan itu pemacu semangat Saudara, " jelasnya.
Pihaknya mengaku menerima segala keputusan hukum yang divoniskan pada kadernya, namun, pihaknya mengetahui bahwa ada permainan di pihak yang melaporkannya.
" Saya dengar yang melaporkan itu juga main-main. Kita minta aparat penegak hukum adil, kalau ada pihak lain yang main-main harus ditindak juga, " terangnya kepada awak media saat diwawancarai.
Aparat hukum, menurutnya, harus berlaku adil kepada semua kandidat, jangan hanya kepada salah satu kandidat saja.
" Kita minta petugas, apakah Bawaslu, KPU, Polisi, Jaksa, untuk adil, " tukasnya.(Nars)