![]() |
Kepala Desa Jatimulya, Ahmad Jayadi, tegas ajak masyarakat tolak politik uang jelang pemilu |
KUNINGAN - Seiring dengan tahun politik ini, tentu akan banyak kegiatan politik yang dilakukan di tengah masyarakat. Melihat hal itu, Kepala Desa Jatimulya, Kecamatan Cidahu, Ahmad Jayadi, mengimbau kepada tokoh masyarakat untuk menjaga kondusifitas dan ketertiban di dusun-dusun mereka masing-masing.
Selain itu, Kepala Desa Jatimulya juga menghimbau kepada para praktisi politik dari partai politik manapun yang melaksanakan kegiatan politik di Desa Jatimulya agar memberitahukan kegiatan yang akan dilakukan kepada pemerintah desa setidaknya satu hari sebelumnya.
"Langkah ini bertujuan untuk menghindari kemungkinan terjadinya konflik sosial di lokasi kegiatan tersebut," ujar Didi Ajay, sapaan akrabnya, dalam video yang diunggah di akun YouTube Kang Didi Ajay, Kamis (18/05/2023).
Selanjutnya, Kepala Desa Jatimulya mengajak masyarakat untuk memilih wakil rakyat atau calon pemimpin yang benar-benar memiliki integritas dan kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat.
"Kita harus memastikan agar masyarakat tidak menjadi korban atau tertipu oleh anggota DPRD petahana yang pada pemilihan periode sebelumnya mendapatkan suara besar dari pemilih di Desa Jatimulya, namun tidak menunjukkan kepedulian atau kontribusi apapun kepada masyarakat Desa Jatimulya selama menjabat," paparnya.
Saat ini, imbuh Didi, gaji dan tunjangan anggota DPRD Kuningan melebihi Rp 40 juta per bulan, belum lagi anggaran yang dialokasikan untuk kegiatan reses dan aspirasi anggota DPRD. Namun, terbukti bahwa mereka yang telah mendapatkan suara dari masyarakat Desa Jatimulya tidak pernah berinteraksi dengan masyarakat selama menjabat. Mereka tidak memberikan kontribusi apapun untuk wilayah Desa Jatimulya.
"Saya pernah berkomunikasi dengan anggota DPRD Kuningan yang mendapatkan suara besar dari pemilih di Desa Jatimulya untuk bersama-sama membangun Desa Jatimulya. Namun, sampai saat ini belum ada satu pun yang memberikan kontribusi untuk Desa Jatimulya," ungkap kepala desa.
Oleh karena itu, jika saat ini ada pembagian sembako atau materi lainnya dari mereka, Kades Jatimulya mengajak masyarakat untuk tegas menolak politik uang menjelang Pemilu 2024.
"Marilah kita menjadi masyarakat yang menjadi pelopor, menjadi contoh dengan lebih dulu menolak segala bentuk politik uang. Terakhir, saya menghimbau agar setiap kegiatan terkait politik di masyarakat yang dilakukan tanpa pemberitahuan kepada pemerintah desa sebelumnya, diharapkan untuk dibubarkan," tutup kepala desa.(Nars)