![]() |
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan, Uca Somantri |
KUNINGAN - Beberapa waktu lalu, saat para siswa kelas 6 sekolah dasar mengikuti kegiatan ujian, sempat viral foto bangunan kelas di SD Negeri Tundagan Kecamatan Hantara yang rusak parah.
Ruang kelas yang diketahui tidak dipergunakan untuk kegiatan belajar mengajar ini, menurut pihak sekolah setempat, memang sudah lama rusak dan sedang dalam pengajuan kepada pemerintah untuk diperbaiki.
Menurut informasi terhimpun, pasca ramainya pemberitaan tentang fasilitas sekolah yang rusak parah ini, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan, Uca Somantri, langsung melakukan monitoring ke lokasi sekolah.
Saat ditemui disela kegiatan pelantikan pengurus PC Fatayat Nahdlatul Ulama Kabupaten Kuningan, Senin (15/05/2023), Uca menjelaskan fasilitas ruang kelas di SDN Tundagan tersebut memang benar sudah rusak parah dan tidak layak digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.
"Mudah-mudahan di tahun 2023 ini kita ada program revitalisasi dari Dinas PUTR semoga masalah kerusakan ruang belajar (di SDN Tundagan ini) cepat tuntas," kata Uca.
Karena programnya revitalisasi, Kadisdik berharap bahwa seluruh ruangan kelas yang rusak di SDN Tundagan ini bisa direhabilitasi semuanya, tidak hanya untuk dua ruang kelas tersebut saja.
Ditanya soal pengajuan perbaikan yang sudah diusulkan pihak sekolah ke Dinas PU Provinsi Jabar yang hingga kini belum ada realisasi, Uca menjawab, bahwa memang untuk yang anggaran dari DAK itu harus berproses.
"Untuk yang sumber dananya dari DAK memang melalui sistem. Kita tidak bisa berbuat banyak, karena pihak sekolah yang update data melalui sistem," paparnya.
Pihaknya mengaku terus berupaya melalui komunikasi dengan pihak sekolah bilamana ada ruang kelas yang tidak layak agar segera mendapatkan perbaikan.
"Kita mendorong pihak sekolah untuk terus memperbarui data di Dapodik, Disdik sifatnya hanya koordinasi saja, tidak pada ranahnya untuk eksekusi kapan diperbaiki dan sebagainya," papar Uca.
Dirinya mengakui bahwa di Kabupaten Kuningan memang masih terdapat fasilitas ruang belajar di sekolah-sekolah dan terus berupaya agar bisa segera mendapat program perbaikan.
Sebelumnya, diberitakan, salah seorang guru di SDN Tundagan, Udin Sanudin, menyebutkan, ruangan kelas yang rusak parah itu ada 2 unit, yakni yang biasa digunakan belajar kelas 3.
"Kebetulan rusaknya sudah lama dan sempat juga disurvei oleh dinas PUPR Jabar. Para siswa yang biasa belajar di dua ruangan ini dipindahkan ke ruangan lain, yakni bekas ruang perpustakaan dan ruangan penjaga (sekolah)," ujarnya.
Ia menambahkan untuk jumlah siswa di SDN Tundagan ini ada sejumlah 250-an dari 11 rombel.
"Saat ini kita memaksimalkan ruangan yang ada mau-enggak-mau karena terpaksa, meski ruangannya agak kecil, kita jadikan juga ruang kelas (untuk mengganti ruangan kelas yang rusak)," terang Udin.
Ia juga menjelaskan, pihak sekolah sudah mengajukan untuk perbaikan ruang kelas ini, terakhir pada tahun 2021, dan sudah disurvei oleh Dinas PUPR Provinsi Jabar, namun pihaknya masih disuruh menunggu hingga kini.
Selain dua ruangan kelas eks ruang belajar Kelas 3 ini ada juga ruangan kelas lain yang dikhawatirkan ambruk. Seperti di ruangan kelas 6, pihak sekolah terpaksa menyangga rangka atapnya dengan bambu agar tidak ambruk.
"Namun kami khawatirkan ini sewaktu-waktu bisa ambruk, jangan sampai saat belajar mengajar dilaksanakan ini malah ambruk," ujar Udin. (Nars)