Hadapi Musim Kemarau 2023, BTNGC dan BPBD Duduk Bareng Bahas Antisipasi Karhutla - Kuningan Religi

Breaking



Kamis, 25 Mei 2023

Hadapi Musim Kemarau 2023, BTNGC dan BPBD Duduk Bareng Bahas Antisipasi Karhutla

 

Kepala Balai Taman Nasional Gunung Ciremai
Kepala Balai Taman Nasional Gunung Ciremai, Maman Surahman 

KUNINGAN - Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan duduk bersama untuk membahas antisipasi terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang mungkin terjadi dalam menghadapi musim kemarau tahun ini. 


Pertemuan membahas hal tersebut berlangsung di Aula Kantor BTNGC, pada Rabu (24/05) kemarin. Nampak hadir juga para relawan peduli api dan Gunung Ciremai untuk ikut membahas persiapan kemungkinan terjadinya Karhutla.


Ditemui usai pertemuan tersebut, Kepala BTNGC, Maman Surahman, yang menjelaskan hasil pembahasan pada pertemuan BTNGC dan kolaborasinya dengan BPBD dalam menghadapi Karhutla di lereng Gunung Ciremai.


"Menurut BMKG, musim saat ini tidak menentu ditambah adanya isu El Nino yang akan menambah cuaca panas di permukaan daratan. Hal ini tentu berpotensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan, dimana di kawasan TNGC sering terjadi juga," ungkapnya.


Musim kemarau tahun ini, imbuhnya, menjadi perhatian serius bagi pihak-pihak terkait di wilayah Gunung Ciremai. Kondisi cuaca yang kering dan angin kencang meningkatkan risiko terjadinya karhutla yang dapat merugikan lingkungan, satwa liar, serta masyarakat sekitar. 


"Oleh karena itu, BTNGC, BPBD dan komponen lainnya akan bekerja sama untuk mengantisipasi dan merespons ancaman ini secara efektif," tandas Maman.


Dalam pertemuan tersebut, Maman Surahman, menjelaskan langkah-langkah yang telah dan akan diambil oleh balai taman nasional dalam menghadapi musim kemarau. "Selain dengan meningkatkan patroli dan pemantauan di area taman nasional guna mendeteksi dini titik api potensial. Saat ini Kami juga membangun kerjasama dengan BPBD dan pihak terkait lainnya untuk meningkatkan kemampuan respons dan penanggulangan karhutla," paparnya lagi.


Salah satu langkah penting yang sudah dilakukan pihak BTNGC adalah  dengan edukasi dan sosialisasi kepada para pengunjung kawasan dan masyarakat sekitar untuk berhati-hati dalam kegiatan di kawasan yang bisa menimbulkan titik api.


"Kami juga berupaya memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat dalam hal kesadaran lingkungan, meminimalisir adanya api, pemadaman sederhana, dan pentingnya melaporkan kebakaran secara cepat," tambah Maman Surahman.


Selain itu, BTNGC juga telah mempersiapkan tenaga dan peralatan yang dibutuhkan untuk penanggulangan karhutla. Termasuk mempersiapkan dan menambah sarana peralatan dan infrastruktur, seperti jet shooter, selang air,  perawatan 40 lokasi embung air dan sebagainya.


"Juga pentingnya ada sekat bakar yang baik. Sekat bakar ini kita buat untuk mencegah adanya loncatan api ke wilayah lain yang lebih luas, juga untuk sarana jalan bagi suplai logistik, SDM dan lainnya," ungkapnya. 


Upaya tersebut, tandas Maman, sejalan juga dengan telah terbitnya Instruksi Mendagri Nomor 1 tahun 2023 tentang Kesiapsiagaan Pemerintah Daerah dalam Penyelenggaraan Penanggulangan Bahaya Kebakaran Hutan dan Lahan.

(Nars)