![]() |
Ilustrasi Harga Telur Ayam Naik Drastis |
KUNINGAN - Harga telur di pasaran di Kabupaten Kuningan per hari ini, Jum'at (12/8), meningkat. Keluhan naiknya harga telur ini disampaikan oleh salah seorang pedagang di pasar Galuh Luragung kabupaten Kuningan.
Salah seorang pedagang, Iwan, mengatakan bahwa kemarin ia membeli telur seharga Rp 25.900 per kilogram dari agen. Namun terhitung hari ini ia membeli telur seharga Rp 30.200 per kilogram.
"Saya juga aneh baru mengetahui bahwa harga telur naik sekira empat ribuan per kilogram. Jadi saya juga terpaksa harus menjual antara Rp 31 ribu hingga 32 ribu per kilogram ke konsumen," sebutnya.
Menurut informasi yang didapatkannya bahwa dari kandang, hari ini harga telur adalah Rp 26.800 per kilogram.
"Naikkan harga telur Ini kata peternak adalah karena naiknya harga pakan berupa jagung," tutur Iwan.
Keluhan naiknya harga telur ini disampaikan juga oleh seorang pedagang nasi goreng di Desa Purwasari, Edi.
Harus memilih telur dengan ukuran kecil saat membeli dari pedagang. Jika harus menaikkan harga nasi goreng Ia juga masih ingin bertahan agar tidak dijauhi konsumen.
"Yang tadinya Saya beli telur yang satu kilogram ada 16 butir, memilih telur dengan ukuran kecil yakni sebanyak 19 butir per kilogramnya," ucap Edi.
Kenaikan harga telur ini ditanggapi juga oleh anggota Komisi 2 DPRD kabupaten Kuningan Udin Kusnaedi. Dirinya menganggap wajar akan kenaikan harga telur ini karena bisa membantu para peternak yang semula sempat menjerit karena harga telur rendah.
"Tidak apa-apa jika harga telur ada kenaikan kan biar adil agar para peternak juga bisa merasakan kelihat perekonomian di tengah naiknya harga pakan. Agar peternak bisa mendapatkan keuntungan karena kemarin-kemarin mereka sudah mengalami kerugian," ujarnya.
Dalam dunia bisnis, Ia mengatakan, peternak tidak selamanya harus merugi terus tetapi juga butuh keuntungan dari usaha yang dijalankannya.
"Jika hari ini mereka mendapat keuntungan maka itu untuk menutup kerugian yang mereka rasakan kemarin. Kita harus adil lah," katanya.
Kenaikan harga telur ini imbuhnya tidak serta-merta, namun ditimbulkan karena naiknya harga pakan.
"Di sini tidak ada yang perlu disalahkan, karena kenaikan harga telur ini merupakan efek dari situasi dan kondisi ekonomi global saat ini," jelas Udin.
Yang perlu mendapat perhatian, imbuhnya, adalah adanya satu kebijakan dari pemerintah agar tidak ada kenaikan harga pakan, sehingga baik peternak maupun pedagang telur bisa menjual dengan harga yang terjangkau masyarakat. (Nars)