Acep Purnama Bukan Bupati Kuningan ke-63 - Kuningan Religi

Breaking



Kamis, 02 Juni 2022

Acep Purnama Bukan Bupati Kuningan ke-63

Bupati Kuningan, H Acep Purnama

KUNINGAN - Hari ini merupakan hari ulang tahun Bupati Kuningan, Acep Purnama. Pada hari ulang tahunnya, orang nomor satu di Kabupaten Kuningan ini dibanjiri ucapan selamat.

Terpantau pada Kamis (2/5) pagi, banyak unggahan dari warganet, baik di media sosial maupun di beberapa group percakapan publik, yang mengucapkan selamat ulang tahun kepada Bupati Kuningan.


"Milad Bupati Kuningan ke 63," tulis akun medsos yang biasa mempublikasikan kegiatan Bupati Kuningan dalam unggahan statusnya.

Lain dengan ucapan tersebut, di akun media sosial salah satu SKPD Pemkab Kuningan juga ikut memberikan ucapan selamat kepada Bupati Kuningan.

"Selamat Hari Ulang Tahun ke-63, H Acep Purnama SH MH, Bupati Kuningan," tulis akun tersebut.

Terlihat dari dua tulisan ini, sepintas tidak banyak perbedaan. Namun, salah seorang Siswa SMA negeri di Kabupaten Kuningan, Ade, mengaku risih setiap membaca kesalahan penulisan dalam ucapan selamat ulang tahun yang sering dilihatnya.



Menurut keterangan Sang Guru, kata Ade, penulisan ucapan selamat ulang tahun harus mencermati penempatan angka yang menunjukkan tahun berapa Ia berulang tahun.

"Menurut pembelajaran Bahasa Indonesia yang Saya terima, penulisan angka ini tidak ditempatkan di akhir. Karena maknanya akan jauh berbeda," ucap Ade.

Jika penempatan angka ditulis di akhir, maka akan bermakna menunjukkan jumlah obyek yang berulang tahun.

"Contohnya, Selamat Ulang Tahun Bupati Kuningan ke-63. Maka ini bisa berarti Bupati Kuningan berjumlah ada 63," katanya.

Atau, imbuhnya, penulisan angka di akhir seperti itu berarti juga urutan, ke-1, ke-2 dan seterusnya.

"Namun, jika penulisan angka yang berawalan ke- ini ditempatkan setelah kata ulang tahun, maka akan berarti perayaannya. Atau jumlah tahun yang sudah dilalui dalam hidupnya," sebut Ade.

Jadi, katanya, seharusnya "ke-" dituliskan setelah perayaannya, bukan setelah obyek yang merayakannya.

"Misalnya, seharusnya ditulis, selamat ulang tahun ke-, selamat HUT ke-, Dirgahayu ke-. Bukan ditulis Selamat Ulang Tahun Bupati ke-, Dirgahayu RI ke- dan sejenisnya," katanya.


Ia mengatakan ini, hanya karena ingin mengungkapkan apa yang sudah diajarkan gurunya. Sehingga, kedepan, masyarakat lebih hati-hati saat menulis ucapan selamat ulang tahun kepada siapapun.

"Apalagi jika kesalahan penulisan ini terdapat pada spanduk-spanduk atau flyer resmi," tutupnya. (Nars)