![]() |
Salah satu tanaman bonsai yang ikut serta dalam Gebyar Bonsai di OW Sisi Sagara Desa Cipasung, 27-29 Mei 2022 |
KUNINGAN - Obyek Wisata Sisi Sagara yang berada di Desa Cipasung, Kecamatan Darma, terpilih jadi tuan rumah pelaksanaan pameran dan kontes Bonsai lokal terbuka. Gelaran Gebyar Bonsai ini akan berlangsung selama 3 hari (27-29 Mei 2022), Hari Ahad ini merupakan hari terakhir.
Menurut rencana, saat pengumuman peserta yang menjuarai kontes Bonsai ini, Bupati Kuningan, Acep Purnama akan hadir di lokasi.
Penasehat Persatuan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Cabang Kuningan, Redi, saat ditemui di lokasi pameran mengatakan, pada agenda tersebut menampilkan sekira 497 tanaman bonsai dari 3 kelas (Tunggul, prospek dan jadi).
"Tanaman yang dijadikan bonsai pada pameran ini merupakan tanaman jenis lokal dan import. Namun kebanyakan mereka yang menampilkan dari jenis tanaman lokal," terang Redi.
Adapun, para peserta pameran atau kontes Bonsai ini adalah para penggemar bonsai yang datang dari Kabupaten Kuningan, Sumedang, Majalengka, Tasikmalaya, Ciamis, Banjar, Garut, Cirebon, Indramayu dan Brebes.
"Jika menanyakan harga, bonsai-bonsai yang dipamerkan ini dibanderol dari harga ratusan ribu hingga ratusan juta rupiah," katanya.
Dalam kontes tersebut, ditampilkan juga tanaman bonsai yang sudah sering menjuarai berbagai event kelas nasional. Mereka tidak ikut kelas kontes namun tampil dalam rangka eksebisi.
Ditanya soal penilaian kontes Bonsai ini, Redi menjawab penilaian tanaman bonsai juara adalah dari segi estetika atau keindahannya dan usia tanaman bonsai itu sendiri.
Klik videonya di sini
"Kegiatan kontes ini juga bertujuan untuk menggugah para generasi muda untuk berkegiatan yang positif. Hobi memelihara bonsai juga bisa membantu pemerintah dalam mengatasi pengangguran usia produktif," jelasnya
Terpisah, salah seorang peserta kontes, Ayong, warga Desa Paninggaran, mengaku sudah sejak tahun 1989 selalu ikut aktif bersama komunitas penggemar bonsai dalam berbagai event.
Menurutnya, bonsai terbaik dihasilkan dari keuletan dan butuh proses yang cukup lama. Bahkan butuh puluhan tahun untuk menjadikan satu tanaman bonsai jadi.
"Ya kenapa harganya bisa tinggi, karena proses pembentukan bonsai ini memerlukan waktu yang tidak sebentar juga butuh perawatan yang tidak mudah," ungkapnya.
Untuk diketahui pelaksanaan kontes Bonsai di Desa Cipasung ini adalah kali ke-tiga dilaksanakan di Kabupaten Kuningan.
Kontes pertama digelar di Darmaloka pada tahun 2007 kemudian tahun 2011 di Waduk Darma dan sekarang di Obyek Wisata Sagara, Desa Cipasung.
Bonsai adalah tanaman atau pohon yang dikerdilkan di dalam pot dangkal dengan tujuan membuat miniatur dari bentuk asli pohon besar yang sudah tua di alam bebas.
Tanaman kerdil ini termasuk tanaman yang langkah dan memiliki nilai estetika yang tinggi, siapapun yang melihatnya pasti tertarik, selain itu memiliki nilai jual yang tinggi. (Nars)