KUNINGAN - Berdasarkan informasi diterima kuninganreligi.com, dijadwalkan Badan Musyawarah (BANMUS), Rabu (6/4), DPRD Kuningan berencana melakukan rombak besar-besaran komposisi Alat Kelengkapan DPRD (AKD).
Perombakan komposisi AKD ini akan diparipurnakan di Ruang Sidang Utama DPRD Kuningan, dan dibenarkan oleh Ketua DPRD Kuningan, Nuzul Rachdy saat berbincang dengan wartawan, Selasa (5/4).
“Sesuai jadwal Banmus, besok kita akan gelar paripurna AKD,” kata Zul, sapaannya.
Dalam perubahan komposisi AKD, Zul menambahkan, harus ditempuh melalui prosedur sesuai tata tertib di lembaga yang dipimpinnya ini.
"Perubahan AKD itu harus diparipurnakan," tandasnya.
Zul mengakui, pihaknya sebelumnya sudah menerima surat-surat usulan dari tiap fraksi juga terkait daftar nama calon pengisi komposisi dalam AKD ini.
"Daftar nama dari masing-masing fraksi ke alat kelengkapan (Komisi, BK, dan Bapemperda) sudah masuk, nanti akan dilakukan pemilihan di setiap AKD,” papar dia.
Hal yang menarik perhatian, sehari sebelum dilakukan Paripurna DPRD Kuningan soal perombakan AKD, ternyata sudah beredar tangkapan layar terkait siapa saja yang akan mengisi komposisi AKD ini.
Ditanya terkait beredarnya komposisi baru AKD ini, Zul mengaku tidak tahu dan mengelak bahwa itu bukan ranah dirinya.
“Oh tidak tahu saya, tidak masuk ke ranah itu,” ujarnya.
Terlihat dalam tangkapan layar "komposisi AKD baru" ini, dua fraksi, yakni Gerindra-Bintang dan Partai Amanat Nasional (PAN) tidak terlihat dalam tabel tersebut.
Padahal dua partai ini (Gerindra dan PAN) memiliki kursi yang cukup besar di parlemen. Bahkan, Partai Gerindra, diketahui merupakan partai pemenang suara terbanyak urutan ketiga setelah PDIP dan PKS pada Pemilu 2019 lalu.
Ketua DPC Gerindra Kuningan, Dede Ismail, seperti menumpahkan kekecewaannya melihat beredarnya "komposisi AKD baru" tanpa nama anggota DPRD dari partainya.
Pada postingan di media sosial FB, akun atas nama Dede Ismail menyindir fenomena demokrasi yang terjadi di DPRD Kuningan pada kocok ulang AKD ini.
"Kocok ulang AKD DPRD Kng yg sebelum paripurna dilakukan besok tapi sdh terbentuk inilah bentuk Demokrasi di DPRD Kng, " sindirnya.
Dituliskan lebih lanjut, Deis menyindir kocok ulang AKD ini hanya sebagai perebutan jabatan.
"Memperebutkan jabatan AKD bukan memikirkan Kng sebagai kab.Termiskin Ekstrem serta juara 1 kab yg terbanyak penganggurannya," ketusnya. (Nars)