Ditinggal Pemiliknya, Rumah di Desa Sindangsari Kecamatan Luragung Ludes Terbakar - Kuningan Religi

Breaking



Jumat, 29 April 2022

Ditinggal Pemiliknya, Rumah di Desa Sindangsari Kecamatan Luragung Ludes Terbakar

Kebakaran rumah warga di Desa Sindangsari Kecamatan Luragung, Kamis (28/4) malam.

KUNINGAN - Satu unit rumah milik pasutri Wasid (60 tahun)/Dasih (55 tahun), warga RT 08 RW 02 Dusun II Desa Sindangsari Kecamatan Luragung, ludes dilahap Si Jago Merah pada Kamis (28/4) malam. 

Kejadian kebakaran semula tak diketahui warga karena masyarakat sedang melaksanakan Shalat Tarawih di masjid dan musholla setempat.

Namun, Aminah (53 tahun) tetangga korban yang rumahnya berdempetan, saat Ia sedang nonton siaran TV tiba-tiba mencium bau sesuatu yang hangus. Saat Ia sadar apa yang terjadi, asap sudah ada yang masuk ke dalam rumahnya.

Aminah langsung mengecek sumber asap tersebut dan saat ke luar rumah, Ia tahu bahwa kebakaran telah terjadi di rumah tetangganya.

Aminah pun langsung memberitahukan peristiwa kebakaran itu pada suaminya dan berteriak minta tolong kepada tetangga sekitar. 

Akhirnya warga berdatangan untuk memberikan bantuan memadamkan api dengan peralatan seadanya. 

Saat warga memadamkan api, seorang warga menghubungi Mako UPT Damkar Satpol PP Kuningan karena melihat api semakin membesar dan khawatir merembet ke bangunan lain.

Selang 20 menit setelah menerima laporan warga, 7 petugas Damkar dan 1 Randis Damkar tiba di lokasi. Bersama warga dan aparat desa setempat, dibantu petugas dari Polsek, Koramil, dan Kecamatan Luragung mereka berusaha memadamkan api.

"Alhamdulillah api bisa dipadamkan dan situasi terkendali. Api tidak merembet ke bangunan lain serta tidak ada korban jiwa," ujar M Khadafi Mufti, Kepala UPT Damkar Kuningan, dalam keterangan persnya, Kamis malam.

Ia menyebutkan, api diduga bersumber dari arus pendek listrik di bagian plafon rumah serta adanya penggunaan bola lampu yang tidak sesuai SNI.

Akibat kejadian kebakaran tersebut, Wasid dan istrinya harus kehilangan harta bendanya yang ditaksir senilai Rp 145 juta.

"Kita agak kesulitan masuk ke lokasi karena di sana pemukiman padat penduduk. Dan banyaknya warga yang menonton sangat menggangu upaya petugas saat berjuang memadamkan api," ujar Khadafi menyebutkan hambatan yang dialami petugasnya di lapangan. (Nars)