Kadisnakertrans Kuningan tandatangani MoU dengan LPK Lingua untuk program penyaluran tenaga kerja ke Jepang, Senin (17/1) |
KUNINGAN - Tepat 30 hari kerja sejak dilantik, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kuningan, Dr Elon Carlan, membuat terobosan dengan menggandeng perusahaan swasta untuk melatih dan menyalurkan tenaga kerja ke Negara Jepang.
Diakui Elon, sapaannya, upaya pembekalan skill dan soft skill tenaga kerja yang dikerjasamakan dengan LPK Lingua Global Utama ini sudah dijajaki sejak dirinya menjabat Kabid Dikmas di Disdikbud Kuningan.
"Obrolan kita dengan Ibu Dianni dari LPK Lingua ini sudah sejak Saya di Disdik, ini perintah langsung Pak Bupati, ternyata memang akhirnya nyambung karena saat ini Saya di sini (Disnakertrans), " kata Elon.
Saat diangkat jadi Kadisnakertrans akhirnya kerjasama dengan LPK Lingua ini dikukuhkan sebagai bentuk komitmen agar bisa segera menyalurkan naker ke Jepang.
LPK Lingua Global, yang diwakili oleh Dianni Risda ini, nantinya bertugas memberikan pelatihan dan penyaluran tenaga kerja dengan sistem magang kerja di Jepang.
"Selama ini belum ada kerjasama antara BLK Disnakertrans dengan pihak swasta dalam penyaluran naker, maka ini sejarah baru, karena kerjasama dengan swasta tidak ada salahnya, " kata Elon.
Melalui Balai Latihan Kerja (BLK), Disnakertrans Kuningan bertugas menyediakan sumberdaya manusia dengan menghimpun para pencari kerja. Sedangkan LPK Lingua yang sudah menyepakati KSO dengan BLK bertugas memberikan treatment hingga melatih para calon naker yang akan ikut program magang di Jepang, hingga penyalurannya.
"Ke depan kerjasama ini akan terus dikembangkan, bahkan Pak Bupati rencananya akan langsung ke Jepang untuk melihat potensi apa yang bisa dikerjasamakan seperti misalnya tentang pendidikan, penanganan sampah dan lainnya, " kata Elon.
Terpisah, perwakilan LPK Lingua Global Utama yang juga mewakili pihak Rektorat UPI, Dianni Risda mengatakan jalinan kerjasama Pemerintah Indonesia dengan Jepang dalam penyaluran tenaga kerja sudah lama dilakukan.
"Ada 14 posisi lapangan kerja yang dibutuhkan di Jepang, tapi yang banyak dicari adalah untuk tenaga bangunan, pertanian dan perawat lansia, " katanya.
Di Negara Jepang, para lansia banyak yang dimasukkan ke panti jompo, sehingga membutuhkan banyak tenaga perawat.
Pihaknya saat ini sudah menjalin sedikitnya dengan 2 kabupaten kota di Jawa Barat, salah satunya dengan Pemkab Kuningan.
"Kita biasa memberikan pelatihan untuk mempersiapkan tenaga kerja yang akan dikirim magang adalah selama 4-6 bulan. Sedangkan lamanya magang di sana adalah selama 3 tahun, jika mau diperpanjang ada ketentuan lain seperti perubahan bisa dan lainnya, " papar Dianni.
Terpantau dalam penandatangan kesepakatan antara Disnakertrans Kuningan dan LPK Lingua Global Utama dilaksanakan pada Senin (17/1) di Aula Kantor Disnakertrans Kuningan. Penandatanganan kesepakatan disaksikan para Kepala Bidang di lingkungan Disnakertrans Kuningan. (Nars)