KUNINGAN - Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Kuningan melakukan test urine secara mendadak terhadap sejumlah pejabat di lingkup Pemerintahan Kabupaten Kuningan, pada Rabu (06/01/2021), di Hotel Horison Tirta Sanita, Desa Panawuan Kecamatan Cigandamekar.
Di sela acara Rapat Koordinasi Pemerintahan Daerah yang dihadiri Bupati, Wakil Bupati, Sekda, para Kepala SKPD, para Kabag lingkup Setda dan para camat tersebut, petugas BNN Kabupaten Kuningan langsung melakukan test urine kepada mereka yang hadir.
Sontak, kehadiran petugas BNN ini membuat, para pejabat sempat terlihat kaget. Karena mereka tidak tahu bahwa dalam Rakor tersebut akan digelar test urine.
Kepala BNN Kabupaten Kuningan, Edi Heryadi, saat dihubungi kuninganreligi.com menjelaskan bahwa pelaksanaan test urine tersebut dilakukan secara dadakan
Pihaknya sendiri sebelumnya mengaku tidak mengetahui pada pagi itu ada agenda Rakor pejabat di hotel tersebut.
"Iya ini sebenarnya sudah direncanakan Bupati untuk melakukan test urine pada pegawainya khususnya eselon 2 dan 3. Karena sebelumnya ada beberapa kali kasus ASN terlibat penyalahgunaan narkotika, " ujar Edi.
Makanya, di awal tahun 2021 ini, saat diadakan Rakor para pejabat, Bupati langsung meminta BNN secara mendadak untuk melakukan test urine.
"Baru tadi pagi kami bikin surat perintah test urine karena diminta Bupati. Dan segera kami tugaskan 9 orang pegawai BNN Kuningan (termasuk Kepala BNN-red) untuk melaksanakan test urine di sana, " kata Edi lagi.
Soal jumlah pejabat yang ditest, Edi mengatakan ada sebanyak 73 orang, termasuk Bupati Kuningan juga ikut ditest pertama kali.
Saat ditanya terkait ada informasi pejabat yang "kabur" saat dilaksanakannya test urine tersebut, Edi meyakinkan tidak ada yang pergi saat itu.
"Metodenya kan kita bagikan kertas formulir di tiap meja depan peserta. Jadi kalau ada yang keluar, pasti ketahuan ada yang kosong," tandasnya.
Adapun hasil dari pelaksanaan test urine bagi para pejabat hari ini, Edi menyebutkan masih akan dibuatkan laporan terlebih dahulu pada Bupati.
"Namun sejauh ini dari pemeriksaan tim BNN Kuningan yang sudah ditunjuk, hasilnya bagus, " tandas Edi.
Terpisah, Bupati Kuningan, Acep Purnama, menyebutkan pelaksanaan test urine memang sudah direncanakannya.
"Enggak, enggak dadakan, memang sudah kita rencanakan. Tidak ada yang kabur juga, semuanya ikut, " jawab Acep saat ditanya kuninganreligi.com usai menghadiri Coffee Morning di Mapolres Kuningan, Rabu siang.
Terkait hasilnya, Acep menyebut akan dilakukan transparansi informasi, agar semua pihak tahu.
"Kita ingin transparan saja, pada saat ada hasilnya nanti kita beritahu, " tukasnya.
Sebelumnya di tahun 2020 lalu, sejumlah ASN di lingkup Pemkab Kuningan diketahui terlibat penyalahgunaan narkotika dan menjadi sorotan pihak kepolisian sebagai kasus menonjol.
Sedikitnya, dalam satu tahun kemarin ada dua pengungkapan kasus Lahgun Narkotika oleh Polres Kuningan, yang melibatkan empat orang ASN. (Nars)