Inti sari dari perjuangan para Pendiri Bangsa saat merebut kemerdekaan adalah membebaskan Tanah Air kita terbebas dari penjajahan kaum kolonial, karena semua kekayaan negara kita di kuasai dan dimanfaatkan untuk kekayaan penjajah.
Hutan kayunya dibawa, kebun buah buahanya dibawa, ladang rempah rempahnya dibawa, semua kekayaan kita dibawa, berkapal kapal dan beratus-ratus tahun kekayaan kita dibawa penjajah.
Selain itu kita dijauhkan dari kepribadian sabagai sebuah bangsa, etika dirusak, kesantunan dirusak, tatakrama dirusak, cara berpikir dirusak, kecintaan kepada negara dirusak, nilai luhur yang diwariskan leluhur dirusak.
Semua kita dilupakan dengan jati dirinya, siapa kita, harus apa kita, nyaris tidak punya pandangan, kita cerita Tanah Air nyaris kita bingung mengungkapkannya, Tanah dan Air.
Kita harus paham, kita harus mengerti tentang makna tanah, kawasan teritorial, wilayah tanah kita, tanah Indonesia, dimana kita harus menanam pohon, dimana kita harus membangun gedung kantor, dimana kita harus berladang, dimana kita harus menjaga kekayaan alam.
Kita juga harus tahu, dimana kawasan air kita, kawasan sungai kita, DAS, Sub DAS, Mikro DAS, dan Sub Mikro DAS kita, dan sejauh mana air kita bergabung di laut lepas sebagai pengakuan bahwa kita Indonesia berkontribusi terhadap dunia.
Internasional/Kabuanaan, dan lebih banyak lagi hal-hal yang belum kita gali sebagai sebuah bangsa. Di hari Kemerdekaan ini kita ngedalkeun rasa/menyatakan perasaan kita. Kita jaga tanah air dari kepentingan bangsa lain yang akan menguasai alam Indonesia/ Amparan Jati urang, urang jaga warisan warisan mulia leluhur kita, buat pedoman langkah langkah kita dalam membangun Tanah Air kita kedepan.
DIRGAHAYU NEGERI KU
DIRGAHAYU BANGSA KU
DIRGAHAYU INDONESIA KU
#PATANJALA#
(Pangauban Cisanggarung)
Penulis: Rana Suparman (Anggota Fraksi PDIP DPRD Kuningan)