KUNINGAN - Meski baru beberapa hari yang lalu Bagian Perekonomian Setda Kuningan bersama tim dari Pertamina dan Hiswana Migas melakukan Sidak pemakaian Gas LPG Tabung 3 kg, ternyata masih ada warga yang mengalami kesulitan untuk mendapatkannya.
Seperti yang terjadi pada Sabtu (10/08/2019), sehari menjelang Hari Raya Idul Adha 1440 H, warga Kuningan yang sedianya akan memasak hidangan untuk berlebaran Idul Adha, terpaksa harus bersabar menanti tersedianya gas yang sering disebut Gas Melon tersebut di beberapa pangkalan dan warung eceran.
Putra (32 tahun) warga Kuningan mengaku, empat hari ini dia sangat sulit mendapatkan gas melon untuk kebutuhan keluarganya.
"Tolong diperhatikan, Gas 3kg, setiap mau menjelang hari-hari besar selalu langka di sekitar Wilayah Kuningan, dan adanya pun dijual dengan harga melebihi normal, " ketusnya dalam sebuah postingan akun media sosial, Jum'at (09/08/2019).
Dirinya meminta agar keluhan warga ini bisa diperhatikan dan untuk yang diduga melakukan penimbunan agar diberi sanksi.
Postingan akun Putra mendapat komentar dukungan dari netizen. Beberapa di antara mereka mengaku juga kesulitan mencari keberadaan Gas Melon.
Dalam postingan akun FB di hari berikutnya, Putra akhirnya bisa mendapatkan Gas Melon tersebut. Namun, Ia tetap mengeluh, karena harga Gas bersubsidi tersebut ternyata sangat jauh dari harga normal.
"Alhamdulillah milarian gas 4 dinteun nembe menang (Alhamdulillah mencari gas 4 hari baru dapat-red),ti Cimindi Depan Warung Bakso,dengan harga 30 ribu..Luar Biasa Harganya,udh melebihi batas Normal," ujarnya.
Ia yang mengaku telah keliling di 8 (delapan) desa untuk mencari gas itu, sangat menyayangkan saat mendapatkan gas, justru harganya di luar dugaan.
"Bagi rakyat biasa,atau pedagang kecil yang lebih membutuhkan,harga 30 atau 35 ribu itu sangat mahal. Bukannya itu gas buat orang Miskin?," tulisnya dalam komentar di postingannya sendiri.
Kesulitan mendapat Gas Melon menjelang Idul Adha ini dirasakan pula oleh admin Kuningan Religi. Saat kehabisan gas di dapurnya, Nanang, warga Desa Purwasari ini, mengaku sangat sulit mencarinya.
"Benar, hari ini Saya telah keliling di beberapa desa di Kecamatan Garawangi, semua warung mengaku stoknya habis. Terpaksa hari ini saya masak di tungku saja untuk persiapan Lebaran besok," kata Nanang. (Nars)