AKSINYA DIANGGAP TAK BERIJIN, INI TANGGAPAN NABIL MALIK - Kuningan Religi

Breaking



Kamis, 21 Februari 2019

AKSINYA DIANGGAP TAK BERIJIN, INI TANGGAPAN NABIL MALIK


KUNINGAN - Aksi menuntut permintaan maaf dari Bupati Kuningan, H Acep Purnama, kepada semua umat beragama di Kabupaten Kuningan, yang dilakukan Aliansi Mahasiswa dan Rukun Agama Kuningan, Kamis (21/02/2019) dianggap tidak mengantongi izin.

Surat pemberitahuan aksi yang dilancarkan di depan Pendopo Kuningan itu, menurut informasi, baru sampai di tangan polisi, pukul 04:00 dini hari, Kamis (21/2).

Menurut aturan, seperti dikatakan Kasat Intelkam Polres Kuningan, Iwan Rasiwan, pemberitahuan aksi seharusnya disampaikan minimal 3x24 jam sebelum pelaksanaan.



Terpisah, ketika dimintai keterangan oleh media, seputar aksi yang dilakukannya, salah seorang Koordinator Lapangan aksi tersebut, Nabil Malik, menyebutkan untuk melaksanakan aksi tidak membutuhkan ijin, tapi hanyalah pemberitahuan.

" Kami mengadakan aksi damai ini, hanya meminta, dan kami pun berijin, karena kami masyarakat. Kami sudah menyampaikan aksi kami damai," terangnya berapi-api.

Ia kembali menekankan bahwa dirinya sudah menyampaikan pemberitahuan kepada salah seorang anggota Intelkam Polres Kuningan, pada pukul 10:00 malam, tapi baru mendapat tanggapan pada waktu Shubuh.


" Saya bahkan tidak tidur semalam, karena surat tersebut belum dibaca oleh kepolisian," tuturnya.

Terjadinya sedikit kericuhan dalam aksi tadi siang, menurut Nabil, disebabkan ada pihak yang memanas. Sehingga dirinya tidak bisa menerima itu, sebagai masyarakat.

Terkait aksi yang dilancarkannya, Nabil mengatakan, kasus ungkapan kata "Laknat" yang diungkapkan Acep Purnama, dinilainya lebih parah dari "Kasus Ahok", karena masih kata Nabil, ungkapan tersebut telah melukai seluruh agama.



" Ahok kan waktu itu dia mengucapkan ujaran kebencian via agama, sama juga yang diucapkan oleh Bapak Acep Purnama oleh mulutnya. Entah dari tekanan siapa, yang jelas ini melukai semua umat beragama, " ujar Nabil. 


Seperti diberitakan sebelumnya, belasan mahasiswa dan masyarakat yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa dan Rukun Agama Kuningan, Kamis (21/2), melakukan aksi terkait ungkapan "Laknat" yang disampaikan Acep Purnama, Bupati Kuningan, dalam satu kegiatan relawan Jokowi beberapa hari lalu.

Aksi yang semula damai, tiba-tiba menjadi ricuh akibat adanya perbedaan pendapat antara massa aksi dan aparat kepolisian. Massa Aksi yang hendak masuk halaman Pendopo Kuningan, tidak terima saat dihalau mundur oleh polisi.(Nars)