KUNINGAN- Bangsa Indonesia ini merupakan anugrah dari Allah SWT yang diperjuangkan dan bukan hadiah dari negara manapun, adapun yang harus digaris bawahi tentang anugrah tersebut bahwa dapat digenggam oleh seluruh anak bangsa dalam perjuangan Panjang yang sampai kepada tingkat pengorbanan nyawa dan tetesan air mata.
Hal tersebut disampaikan Habib Quraisy Baharun (Pendiri Pondok Pesantren As Shidqu saat ditemui diruang kerjannya, Rabu (31/10).
Menurut Habib, secara umum kita merasakan nikmatnya menjadi rakyat Indonesia, berikutnya tugas kita adalah mempertahankan segala sesuatu yang terbaik untuk bangsa dan negara. Ketika kita melihat pada akhir-akhir ini melihat ada hal-hal yang kurang diinginkan bersama, menjadi tugas kita bersama untuk menyelesaikan bersama-sama dengan arif, bijak serta bertumpu kepada konstitusi yang ada di republik Indonesia.
“Saya pribadi bersyukur kepada Allah, riak-riak kecil ini sebetulnya akan hilang dengan sendirinya jika Ulama, Pemerintah maupun masyarakat, bisa bijaksana menyikapi permasalahan yang berkembang,” tuturnya
.Terkait maraknya berita hoax dan ujaran kebencian, menurut Habib Quraisy, jangankan di zaman sekarang, di zaman Nabi Muhammad SAW itu hampir terjadi pertumpahan darah antar sahabat yang ditengah-tengahnya masih ada nabi, bisa dibayangkan bagaimana ujaran kebencian, fitnah, berita bohong dan seterusnya, sekarang tidak ada nabi artinya ketika nilai-nilai kenabian yang diyakini oleh semua umat Islam yang menjadi mayoritas bangsa ini sudah mulai diabaikan, maka ketahuilah hancurnya suatu bangsa bukan karena serangan dari pihak luar, tetapi lebih efekktif atau nyata jika itu dilakukan oleh bangsa itu sendiri.
“Hancurnya suatu bangsa tidak jarang disebabkan oleh ujaran kebencian, fitnah tidak berdasar, adanya ketidakadilan dan isu-isu sektarian yang sengaja diangkat oleh pihak yang tidak bertanggungjawab, jika menginginkan Indonesia aman NKRI utuh semua anak bangsa harus sadar terhadap resiko hoax dan ujaran kebencian,” terangnya.
Habib menghimbau kepada para alim ulama terlebih kepada pemerintah dan apparat keamanan serta seluruh masyarakat Kuningan dan umumnya Indonesia, bijaklah menjadi hamba Allah, apapun agama anda nilai universal kemanusian yang ditanamkan oleh Allah AWT dihati setiap makhluknya itu sama, kebaikan sudah nyata begitu juga kejelekan sudah nyata tinggal bagaimana kita sebagai seorang muslim harus pandai memilah.
“Hancur dan tegaknya negeri ini, harus betul-betul membuang egonya masing-masing, untuk berpikir bagaimana mempertahankan yang lebih besar yaitu bangsa negara Indonesia, daripada hanya sekedar memikirkan 5 tahun ini siapa yang akan jadi hingga lima kedepan siapa yang akan datang siapa yang akan dicalonkan, ini hanya suatu hal yang melintas saja dibumi pertiwi kita,” tandasnya.
Habib juga berpesan kepada masyarakat, di tahun politik ini untuk tetap menjaga kerukunan yang telah terjalin di Kuningan selama ini.
“Harapan saya semua pihak sadar, menahan diri dan kepada seluruh warga Indonesia menjadikan NKRI diatas segala kepentingan pribadi dan kelompok,” harapnya.(Nars)