FINAL, INI HASIL REKAPITULASI SUARA UNTUK PILKADA SERENTAK TINGKAT KABUPATEN KUNINGAN - Kuningan Religi

Breaking



Rabu, 04 Juli 2018

FINAL, INI HASIL REKAPITULASI SUARA UNTUK PILKADA SERENTAK TINGKAT KABUPATEN KUNINGAN

KUNINGAN - Rapat pleno terbuka rekapitulasi penghitungan suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat, Bupati dan Wakil Bupati Kuningan tahun 2018 tingkat Kabupaten Kuningan, akhirnya selesai dilaksanakan sekira pukul 14:30 WIB, di Hotel Horison Tirta Sanita, Kuningan, Rabu (04/07/2018).

Dari pleno terbuka itu, untuk Pilkada Kuningan dinyatakan bahwa pasangan Acep Purnama - Muhammad Ridho Suganda, berhasil mengumpulkan sebanyak 233.539 atau sebesar 40,8% suara.

Sementara di tempat kedua, Paslon Toto Taufikurohman Kosim-Yosa Octora Santono, mengumpulkan sebanyak 183.156 atau 32,1 % suara. Di tempat terakhir, Paslon Dudy Pamuji-Udin Kusnaedi, memeroleh 155.017 atau 27,1% suara.

Untuk pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat, dari hasil terakhir pleno KPU Kuningan, Pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum memeroleh suara terbanyak, yakni 180.231 (31,5 %) suara. 

Sementara, secara berurutan, Pasangan Sudrajat-Syaikhu mendapat 168.892 (29,6%) suara, Pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi 131.732 (23,1%) suara, dan terakhir, Pasangan Hasanudin-Anton Charliyan mendapat 90.510 (15,8%) suara.

Hasil pleno terbuka tingkat kabupaten ini, akan diserahkan ke KPU Provinsi Jawa Barat untuk kemudian akan dilakukan rekapitulasi di tingkat provinsi.

Selanjutnya, untuk Pilbup Kuningan, berdasarkan pleno hari ini juga, didapatkan jumlah suara sah sebanyak 571.712 suara. Sedangkan, jumlah suara tidak sah, diperoleh data sebanyak 30.999 suara. Sehingga, jika jumlah suara sah dan tidak sah ini ditambahkan, didapatkan jumlah pemilih untuk pilbup Kuningan sebanyak 602.711 orang.

Ketua KPU Kuningan, Heni Susilawati, melalui Komisioner KPU Divisi SDM dan Parmas, Asep Z Fauzi, menerangkan kepada kuninganreligi.com, bahwa dari hasil rekapitulasi tersebut didapatkan prosentase partisipasi pemilih sebesar 71,4%.

" Kenapa masih ada masyarakat yang belum mau berpatisipasi untuk ikut Pilkada, kami berpendapat bahwa kendalanya ada dari sisi pemilihnya sendiri. Sebab dari sisi ikhtiar kami sebagai penyelenggara, rasanya sudah sangat maksimal (untuk meningkatkan partisipasi pemilih di Pilkada ini-red), " jelas AsFa, sapaan akrabnya. (Nars)