BUPATI ACEP APRESIASI PENGRAJIN UKIRAN DAN KOMUNITAS KOPI KUNINGAN - Kuningan Religi

Breaking



Rabu, 25 Juli 2018

BUPATI ACEP APRESIASI PENGRAJIN UKIRAN DAN KOMUNITAS KOPI KUNINGAN


KUNINGAN - Dalam upaya melestarikan kebudayaan dan mengangkat kembali seni ukiran khas Kabupaten Kuningan, sekelompok pengrajin ukiran menemui Bupati Kuningan, H Acep Purnama SH MH, di Pendopo Setda Kuningan, Selasa (24/07/2018).

Meski baru tiba dari perjalanan dinasnya setelah menerima penghargaan Kabupaten Layak Anak di Surabaya, Bupati Acep menerima mereka di ruang kerjanya. Kelompok pengrajin ukiran dan komunitas kopi Kuningan tersebut kemudian memperlihatkan dan menyerahkan hasil karya mereka masing-masing kepada Bupati.


Adapun hasil karya yang diserahkan adalah berupa satu buah Buku Dongeng dengan menggunakan Bahasa Sunda khas Kuningan yang ditulis oleh Drs Dodo Suwondo MSi, satu buah Senjata Khas Sunda, Kujang dengan ukiran hasil karya Dita Taruna dan M Momon DCIS NSP, dan juga dua jenis racikan minuman kopi Khas Kuningan yang dibuat oleh Erlan dan Dhani Waja Kopi.

Moderator pertemuan antara Bupati dan para pengrajin tersebut, Rioanto Permana mempersilakan masing-masing dari mereka untuk memaparkan harapannya dari apa yang mereka geluti selama ini.

Budayawan Dodo Suwondo, memaparkan harapannya agar Pemkab Kuningan bisa memperhatikan dan mengangkat kembali budaya leluhur Kuningan yang ditampilkan dalam berbagai kerajinan. 

" Seperti yang dibuat oleh rekan kami dalam ukiran yang terdapat dalam kujang tersebut, pola dan jenis ukirannya adalah menggambarkan khas budaya Kuningan, " ungkapnya.

Dari buku dongeng yang diserahkannya kepada Bupati, Dodo juga berharap agar pemerintah bisa mengangkat kembali cerita-cerita rakyat Kuningan dalam sebuah literasi. 

" Selain itu, pengenalan huruf Sunda Kuningan ke masyarakat juga agar bisa dimulai sejak saat ini, " ujarnya.

Terkait seni ukiran, baik Momon maupun Dita, berharap agar Pemkab Kuningan bisa memberikan peluang bagi para pengrajin ukiran khas Kuningan untuk bisa berkreasi dan berproduksi.


Sementara, Arlan dan Dhani yang selama ini bergelut dalam bidang Kopi Kuningan, mengungkapkan bahwa perlu adanya etalase untuk mengenalkan produk kopi Kuningan. 

" Produksi kopi asal Kuningan saat ini sedang mengalami peningkatan, bahkan kami telah meracik satu minuman khas yang memadukan kopi dengan cengkih yang khasiatnya lebih bagus daripada minuman jahe, " ujar Arlan.

Selanjutnya, Dhani Waja Kopi Kuningan menambahkan bahwa pihaknya memerlukan satu event agar bisa memperkenalkan kopi Kuningan kepada masyarakat luas. 

" Alhamdulillah di Kuningan telah terbentuk satu komunitas coffee shop yang saat ini telah ada 21 anggota. Kami juga sedang menggiatkan berbagai acara untuk mengenalkan Kopi Kuningan mulai dari cara meracik, hingga latte art dan juga kompetisi konsumen kopi, " papar Dhani.

Menanggapi aspirasi para pengrajin tersebut, Bupati Acep mengaku sangat mengapresiasi masukan mereka. Semua yang diungkapkan oleh para pengrajin tersebut, imbuhnya, akan dicatat dan menjadi bahan untuk dibicarakan lebih lanjut oleh dinas-dinas terkait.

Mengenai ukiran, ucap Bupati, semuanya tentu perlu untuk dilestarikan karena selain bernilai budaya dan seni, ukiran tersebut juga bisa menjadi nilai tambah bagi kesejahteraan para pengrajinnya.

" Bahkan untuk event pengenalan Kopi kita bisa menggelar Car Free Night nanti khusus di depan Pendopo, " tukasnya. (NARS)