Fenomena Klakson Bus Telolet Basuri: Dicintai Anak-anak di Kabupaten Kuningan, Kontroversi di Kalangan Orangtua - Kuningan Religi

Breaking



Jumat, 14 Juli 2023

Fenomena Klakson Bus Telolet Basuri: Dicintai Anak-anak di Kabupaten Kuningan, Kontroversi di Kalangan Orangtua

Ilustrasi bus bunyikan klakson Basuri
Ilustrasi (foto: IG @rayyispradna_)

KUNINGAN - Fenomena klakson bus yang dikenal dengan sebutan Telolet Basuri menjadi viral kembali di kalangan anak-anak di Kabupaten Kuningan. Suara klakson khas ini telah menjadi trendsetter dan menjadi hal yang ditunggu-tunggu anak-anak setiap ada Bus yang melintas di jalan raya. Meskipun dicintai oleh anak-anak, fenomena ini,  menimbulkan kontroversi di kalangan beberapa orangtua.


Klakson Telolet Basuri pertama kali dikenal pada tahun 2016 di Indonesia dan mendapatkan popularitas melalui media sosial. Klakson yang memiliki ritme melodi khas ini terpasang di beberapa bus yang melintas di Kabupaten Kuningan. Suara klakson yang unik ini dengan cepat menarik perhatian anak-anak di sekitarnya, dan mereka meresponsnya dengan antusiasme yang luar biasa.


Banyak anak-anak di Kabupaten Kuningan yang menikmati fenomena ini. Setiap kali mereka mendengar suara klakson Telolet Basuri, wajah mereka langsung sumringah dan mereka berdiri di pinggir jalan untuk menirukan suara klakson sambil berjoget diiringi suara klakson bus tadi.


Bagi mereka, suara klakson ini menghadirkan keceriaan dan tak jarang pada sebagian anak, nada-nada klakson ini dihafal. Karena ada beberapa nada lagu yang tenar saat ini di kalangan mereka.


Seperti terlihat di sebagian jalur Jalan Raya Kuningan - Cirebon, tepatnya di Kecamatan Kramatmulya, tiap sore hari anak-anak sudah berderet di pinggir jalan menunggu datangnya armada bus favorit mereka yang biasa membunyikan klakson Basuri ini.


Saat bus tersebut melintas, anak-anak tersebut mengacungkan tangan mereka meminta sopir membunyikan klakson Basuri ini. Ketika Sang Sopir membunyikan klakson busnya dengan nada yang mereka sukai, sontak mereka berjingkrak berjoget sambil mengikuti jalannya bus tersebut dari samping.


"Asyik, sopir busnya tak pelit membunyikan Basuri," ujar seorang anak.


Namun, fenomena klakson Basuri ini juga tak jarang mendapatkan pandangan miring dari beberapa orangtua. Beberapa orangtua menganggap bahwa suara klakson Telolet Basuri terlalu keras dan berulang-ulang, mengganggu ketenangan 


Selain itu sebagian orang tua merasa khawatir akan keselamatan anak-anak yang ikut bersorak di pinggir jalan raya sambil mengikuti jalannya bus.


"Jangan sampai anak-anak ini mengalami kecelakaan akibat ada pengendara lain yang terganggu jalannya karena kerumunan mereka," kata Amsori warga Kadugede, saat melihat aksi anak-anak di jalan tersebut.


Mereka berharap para sopir bus yang sering membunyikan klakson Basuri ini bisa lebih tertib melihat situasi lalu lintas sekitarnya saat membunyikan klakson tersebut.


"Lebih baik (klakson itu) dibunyikan di dekat garasi atau pool mereka saja. Atau di halaman-halaman parkir yang lebih luas. Sehingga anak-anak yang berkerumun tidak mengganggu ketertiban lalu-lintas," papar Amsori.


Ia pun meminta para orangtua atau yang lebih dewasa, bisa mendampingi anak-anak mereka saat melihat aksi bus Basuri ini.


Sementara, sebagian sopir bus memberikan pandangan mereka terkait penggunaan klakson Telolet Basuri ini. Menurut mereka, klakson ini tidak hanya ditujukan untuk anak-anak, tetapi juga sebagai cara untuk mengingatkan pengguna jalan lainnya. 


Klakson ini, menurut mereka, memiliki nada yang khas dan berbeda dari klakson pada umumnya. Dengan menggunakan klakson Telolet Basuri, sopir bus berharap dapat meningkatkan kesadaran pengendara lain dan mengurangi kecelakaan di jalan. (Nars)