![]() |
Anggota DPRD Jabar, Hj Tina Wiryawati memberikan penjelasan terkait dunia politik kepada generasi muda |
KUNINGAN - Jelang pelaksanaan Pemilihan Umum Serentak tahun 2024, Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Tina Wiryawati mengajak generasi milenial untuk melek terhadap politik. Ajakan Tina untuk kaum milenial ini disampaikan dalam agenda roadshow Ngobrol Pendidikan Politik Bersama Milenial yang dilaksanakan di 4 kabupaten/kota yang termasuk dalam Daerah Pemilihan Jawa Barat XIII, yakni Kabupaten Kuningan, Ciamis, Pangandaran dan Kota Banjar.
"Melalui kegiatan menyongsong Pemilu 2024 ini kami bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat khususnya generasi muda agar tahu apa itu politik dan apa yang harus dilakukan serta tidak boleh dilakukan," terang Hj Tina Wiryawati saat bertemu dengan puluhan pengurus dan anggota Democracy and Electoral Empowertment Partnership (DEEP) Kuningan, Selasa (12/7) kemarin.
Selain bersama DEEP Kuningan, hadir juga dalam agenda tersebut pengurus Karang Taruna Desa Kertaungaran, Kecamatan Sindangagung, yang juga diajak ngobrol soal politik.
"Pendidikan politik adalah usaha atau upaya berupa bimbingan dalam meningkatkan pengetahuan politik sehingga mencintai dan memiliki keterikatan yang tinggi terhadap bangsa dan negara serta menghayati nilai-nilai yang terkandung dalam sistem politik," papar Tina.
Hal ini dilakukan, sebutnya, agar generasi muda mampu berpartisipasi dan bertanggung jawab dalam mencapai tujuan politik.
"Generasi muda diharapkan bisa mengambil keputusan yang tepat tentang berbagai permasalahan dengan cara-cara yang tepat dan rasional," kata Tina.
Menurutnya, pengetahuan politik akan membawa orang pada tingkat partisipasi tertentu. Ia berharap juga, melalui obrolan pendidikan politik ini kaum milenial bisa mengembangkan pengetahuan dan menyampaikan kepada masyarakat luas.
Di tempat sama, Koordinator DEEP Kabupaten Kuningan, Oon Mujahidin menyebutkan bahwa kegiatan Ngobrol Pendidikan Politik yang dilakukan Anggota DPRD Jabar bersama milenial ini bisa dilakukan secara kontinyu. Bahkan, menurutnya, semua pihak mempunyai peranan dalam politik dan berhak mendapatkan pendidikan politik yang benar.
"Baik partai politik, anggota DPRD, bahkan eksekutif dan penyelenggara pemilu pun terus memberikan pendidikan politik. Apalagi nanti mengahadapi Pemilu 2024 mendatang," ujarnya.
Pecoy, sapaannya, menyebutkan bahwa generasi milenial merupakan kelompok masyarakat terbesar di negara ini sehingga sangat berpengaruh terhadap masa depan bangsa terutama dalam hal perpolitikan.
"Sehingga generasi milenial seharusnya tidak anti politik karena mereka bisa menentukan masa depan politik Indonesia," tandasnya.
Jika generasi muda atau milenial tidak melek politik, pihaknya merasa khawatir dunia perpolitikan Indonesia di masa yang akan datang bisa dikuasai oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab. (Nars)