KUNINGAN – Pembelian gedung bekas Rumah Sakit Bersalin Citra Ibu (RSBCI) yang terletak di wilayah Ciharendong sebagai langkah antisipasi penanganan wabah Covid 19 di Kuningan, mendapat kritikan dari seorang tokoh perantauan asal Kuningan, H Kamdan.
Pria yang juga sempat menjadi Cabup Kuningan dari jalur independen itu, menilai pembelian bekas RSBCI dengan nilai Rp 7,2 miliar dirasa kurang tepat serta tidak efektif dan efisien.
Bahkan, kebijakan yang dinilai kontroversial itu juga dibahas di berbagai group perantau Kuningan, diantaranya RWK dan Siwindu Maju Kabeh.
“Silahkan pinjam pakai gedung ex supermarket milik saya di Panawuan arah Timbang. Ada dua lantai, lebih luas dari RS yang di beli tersebut,” ungkap pria yang juga pernah menjabat sebagai Direktur PDAM Kuningan itu kepada media, Ahad (05/04).
Kamdan lebih setuju jika anggaran pembelian gedung eks RSBCI yang jumlahnya fantastis itu bisa digunkan untu keperluan lainnya, seperti pembelian APD, masker, disenfektan, pembelian sembako, insentif perawat dan dokter serta hal-hal yang dianggap penting dalam penanggulangan bencana.
“Gedung saya bisa dipinjam pakai gratis boleh sampai 2 tahun atau sampai masalah covid 19 ini selesai. Nantinya anggaran pembelian rumah sakit bisa digunakan untuk kebutuhan lainnya yang dianggap perlu dan penting,” tukas Kamdan. (Nars/Rilis)