KUNINGAN - Intensitas curah hujan yang tinggi meningkatkan debit air di Sungai Cijurey, Desa Baok, Kecamatan Ciwaru, Kabupaten Kuningan, Sabtu (25/01/2020).
Luapan aliran Sungai Cijurey tersebut menggerus tanah dan konstruksi bangunan di sekitarnya. Akibatnya, salah satu jembatan yang menghubungkan Dusun Seming menuju ke Desa Sukasari, Kecamatan Karangkancana, sepanjang 10 meter, ambruk.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan, Agus Mauludin, berdasarkan asessment pihaknya memberikan keterangan bahwa kejadian tanah longsor yang mengakibatkan jembatan tersebut ambruk bermula saat terjadi hujan deras selama tiga jam pada Sabtu siang.
"Jembatan Cijurey ini merupakan akses masyarakat Dusun Seming Desa Baok Kecamatan Ciwaru menuju Desa Sukasari Kecamatan Karangkancana. Jarak tempuhnya 3 KM atau 15 menit waktu tempuh kendaraan, yang saat ini tidak bisa dilalui, karena ambruk tergerus luapan air sungai," jelas Agus.
Akibatnya, imbuh Dia, warga Dusun Seming Desa Baok harus memutar sejauh 19 Km untuk menuju ke Desa Sukasari Kecamatan Karangkancana.
"Warga harus memutar melalui, Baok – Ciwaru karangkancana – Sukasari dengan jarak 19 KM dan jalur lain yaitu Baok – Luragung – Cileuya – Sukasari dengan jarak 16 KM," terangnya.
Setelah melakukan asessment, BPBD Kuningan bersama warga, aparat desa, angggota TNI dan POLRI, langsung bekerja memasang rambu-rambu dilarang melintas.
"Tidak ada korban jiwa dalam insiden jembatan ambruk ini. Kebutuhan yang mendesak adalah dibangunnya jembatan darurat," tukas Agus.
Sementara, menurut informasi, Jembatan Cijurey yang berlokasi di Dusun Seming ini, merupakan jembatan pasif yang hanya bisa dilalui warga tanpa kendaraan. Badan jalan di sekitar jembatan pun masih dari tanah. (Nars)