KUNINGAN,- Ketua DPRD Kuningan, Nuzul Rachdi, akhirnya bisa dikonfirmasi terkait "broadcast pesan" yang dikirimnya melalui media whatsapp kepada para anggota DPRD Kuningan beberaapa waktu lalu.
Usai mengadakan rapat pimpinan, saat beranjak ke luar loby gedung DPRD, Kamis (23/01/2020) sore, Nuzul bisa diwawancarai awak media.
"Yang salah apa? yang harus dikomentari apa? Maksudnya Saya menghimbau. Wartawan harus tahu lah, mana yang sifatnya menghimbau, mana yang instruksi, Saya hanya menghimbau saja sesama teman, " tegas Zul, sapaan akrabnya.
Kalau himbauan, tambahnya, mau dilaksanakan boleh, mau tidak dilaksanakan pun tidak apa-apa.
Himbauan tersebut, dibenarkannya, dalam hal berbicara terkait informasi internal lembaga DPRD. Sedangkan, untuk hal yang sifatnya umum, Ia tidak membatasi seluruh anggota untuk berbicara.
"Kalau itu mah, kan masing-masing dewan kan punya fungsi pengawasan. Pengawasan itu bisa dilaksanakan di lembaga, di rapat, dengan stakeholder, dan juga dengan wartawan atau media, " jelas politisi senior PDIP ini.
Selama ini, diakuinya, dirinya tidak pernah mengekang siapa pun.
"Ada enggak kira-kira yang terbungkam dengan statement Saya? kan buktinya tidak ada," tanya Zul balik pada awak media.
Di akhir wawancara, saat ditanya soal pinjaman Rp 1 M yang dilakukan Sekretariat DPRD kepada salah seorang anggota DPRD, Zul menjawab dengan berseloroh.
"Jangan sampai wartawan, ketika nanti ditanya, bergegas pulang, " candanya sambil tertawa.
Dari pengamatan media kuninganreligi.com di gedung DPRD, semenjak Ketua DPRD mengeluarkan himbauan kepada anggota DPRD untuk "berhati-hati" memberikan komentar atau keterangan pers, nampak beberapa anggota DPRD lebih memilih "diam" saat ditanya wartawan.
Namun, ada pula beberapa anggota DPRD yang menjadikan soal "pesan Ketua DPRD" ini jadi bahan lucu-lucuan dan anekdot. Seperti beberapa anggota DPRD saat ditanya wartawan, malah meletakkan jari telinjuknya ke bibir. Ada pula yang menjawab dengan bahasa isyarat, seperti orang berpantomim.
(Nars)