Pembangunan Gedung PGRI Kecamatan Sindangagung Makan Korban - Kuningan Religi

Breaking



Selasa, 03 April 2018

Pembangunan Gedung PGRI Kecamatan Sindangagung Makan Korban


SINDANGAGUNG - Proses pembangunan Gedung Kantor PGRI Kecamatan Sindangagung yang berlokasi di Desa Kertawangunan Kecamatan Sindangagung Kabupaten Kuningan, Senin (12/03/2018), memakan korban jiwa.

Seorang pekerja bernama Dilan (35), warga Blok Lingga Harapan Rt. 06/02 Kelurahan Winduherang Kecamatan/Kabupaten Kuningan, tersengat aliran listrik PLN tegangan tinggi, Senin (12/03/2018), sekira pukul 14:30 WIB.

Atas kecelakaan kerja tersebut, tiga orang saksi, yakni Amar(19) dan Hardi (35), yang sealamat dengan korban, juga Ketua PGRI Kecamatan Sindangagung, Yayat Hidayat(52), diperiksa secara intensif oleh aparat kepolisian Polres Kuningan, Senin malam.

Kedua saksi membenarkan kejadian kecelakaan kerja yang dialami rekannya. Menurut saksi, pada saat korban Dilan, sedang mengerjakan proyek pembangunan Gedung PGRI, ketika akan melakukan pengecoran dak atap lantai atas (Lantai kedua), korban bersama saksi AMAR sedang menganyam/merangkai besi yang nantinya untuk dilakukan pengecoran.

Malang, ketika memegang besi dan akan menganyam/merangkai besi tersebut tanpa sengaja besi ukuran 10 dengan panjang 3 meter yang dipegangnya, tanpa sengaja dan disadari menyangkut dan menempel kabel listrik tegangan tinggi milik PLN.

Akibatnya Korban kesetrum dan tersengat listrik juga terpental jatuh ke bawah dari ketinggian kurang lebih 10 meter. Korban sempat dilarikan ke RS Umum 45 Kuningan untuk menjalani penanganan dan perawatan dari team medis.
Namun, sekira pukul 20:00 WIB, korban akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya di ruang ICU, karena luka yang cukup parah.

" Lukanya serius akibat sengatan listrik tegangan tinggi PLN, ditambah terjatuh dari ketinggian, " ucap seorang dokter RSUD'45 yang menangani korban.


Sementara itu, Ketua PGRI Kecamatan Sindangagung, Yayat Hidayat, mengaku sedang tidak ada di tempat saat kejadian. " Tapi biaya perawatan sudah kami tanggung, " aku Yayat. (Nars)