JAKARTA - Aksi penggalangan dana untuk korban bencana di Kuningan yang dilakukan oleh warga perantauan asal Kabupaten Kuningan di Jabodetabek tidak main-main. Bahkan, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan pun mengijinkan Balai Kota DKI jadi tempat digelarnya acara Malam Peduli Bencana Kuningan, Selasa (13/03/2018), malam.
Anies bersama Wakilnya, Sandiaga Uno, nampak ikut berpartisipasi dalam acara tersebut. Bahkan, seluruh Direktur BUMD di lingkup Pemprov DKI juga dihadirkan dan ikut menyumbang.
Selain itu, nampak hadir perwakilan Pemkab Kuningan, Kalak BPBD Agus Mauludin, juga para tokoh asal Kuningan, diantaranya H Amin Santono, H Atang Sugiyono, H Mamat Robby, H Engkos, H Sanis Ghazali, dan undangan lainnya.
" Saya mengapresiasi agenda yang digelar oleh Paguyuban Siwindu Maju Kabeh ini.
Alhamdulillah, mudah-mudahan dana yang terkumpul malam ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk para korban bencana alam di Kuningan, Jawa Barat, " terang Anies saat melakukan konferensi pers selepas acara.
Sementara itu, Ketua Paguyuban Siwindu Maju Kabeh, Tatang Haidar, mengungkapkan bahwa pihaknya akan terus melakukan penggalangan dana di antara komunitas warga Kuningan dan luar Kuningan guna membantu para korban bencana.
" Insya Alloh, pada saat penyerahan bantuan, Pak Anies juga akan ke Kuningan, " ucapnya.
Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Kuningan, Agus Mauludin, yang hadir atas nama Pemkab Kuningan, menyampaikan rasa terima kasih kepada para perantau asal Kuningan yang telah menggelar acara tersebut.
" Semoga tidak ada lagi bencana susulan dan para pengungsi segera mendapatkan penanganan. Kami sedang mempersiapkan hunian sementara untuk penanganan keluhan pengungsi di Posko-posko pengungsian, " pungkasnya.
Dalam kegiatan Penggalangan dana yang dilaksanakan malam itu, terkumpul sekira Rp700 juta. Bantuan tersebut adalah hasil acara lelang, diantaranya, untuk suara emas Wagub Sandiaga Uno 'terjual' Rp45 juta, sumbangan dari BUMD Rp500 juta, dan konser grand piano Yusuf Oeblet dihargai Rp15 juta.
Lalu, untuk lelang aneka makanan khas kuningan, diantaranya tape ketan, minuman Jenifer, dan Hucap, terjual masing-masing Rp2 juta, serta dari urunan peserta yang lainnya hingga tercapai lebih dari Rp700 juta di akhir acara.