Bentangkan Spanduk, Ratusan Warga Desa Lebakwangi Enggan Klarifikasi Postingan Jalan Rusak - Kuningan Religi

Breaking



Selasa, 31 Januari 2023

Bentangkan Spanduk, Ratusan Warga Desa Lebakwangi Enggan Klarifikasi Postingan Jalan Rusak

Warga Desa Lebakwangi bentangkan spanduk dan poster soal jalan rusak di wilayah tempat tinggal mereka, Selasa (31/01/2023)

KUNINGAN - Sempat reda pasca aksi tanam pohon pisang di jalan berlubang, puluhan warga Desa/Kecamatan Lebakwangi Kabupaten Kuningan kembali turun ke jalan. Pada Selasa (31/01/2023) mereka mendatangi kantor Desa Lebakwangi untuk menyampaikan aspirasi dengan membawa sejumlah spanduk dan poster.


Berbagai ungkapan mereka tuliskan pada spanduk yang mereka bentangkan sambil berjalan.



"Bukan Kami yang Harus Klarifikasi, Tapi Anda yang Harus Tepati Janji", " Pajak Telat Didenda, Jalan Rusak Pura-pura Buta", "Ini Murni Suara Hati Rakyat, Bukan Suara Hati Film Indosiar", demikian ditulis oleh sejumlah warga Desa Lebakwangi ini pada spanduk dan poster yang mereka bawa.


Akhirnya mereka pun diterima perangkat desa setempat untuk mendapatkan penjelasan terkait kerusakan jalan yang mereka keluhkan. Hadir pada pertemuan warga dengan aparat desa tersebut, Sekretariat Kecamatan Lebakwangi, Rangga Apriatna. 


Saat dihubungi kuninganreligi.com, Selamat Rangga menjelaskan, aksi sejumlah warga ini adalah buntut dari viral-nya berita terkait aksi tanam pohon pisang di jalan rusak yang dilakukan pekan kemarin.


"Waktu Hari Sabtu kemarin itu sudah kita Clearing, sudah disampaikan kepada sebagian warga, bahwa untuk perbaikan jalan ruas tersebut sudah dianggarkan di tahun 2023 ini," terang Rangga.


Pihaknya memohon kepada warga untuk bersabar, karena Anggaran untuk perbaikan ruas jalan yang rusak ini belum bisa direalisasikan Bulan Januari ini.


"Cuman, ada kesalahpahaman terjadi saat ada warga yang diminta klarifikasi soal unggahan pertama kali terkait aksi penanaman pohon pisang di jalan yang berlubang ini oleh pihak desa, sehingga tadi pagi warga berdatangan ke kantor desa," paparnya.


Menurut Rangga, sah-sah saja warga menyampaikan aspirasi ke ruang publik. Namun barangkali, dalam konten-konten tersebut ada yang mengandung unsur menyudutkan pemerintah, ingin ada klarifikasi.


"Dari pihak desa mengundang secara resmi (kepada warga yang mengunggah konten tersebut pertama kali). Namun mungkin ada kesalahpahaman akhirnya warga lain berbondong-bondong ke Balai Desa," ujarnya.


Sebagai pihak dari Pemerintah Kecamatan, Rangga mengaku hadir di sana sifatnya hanya menengahi. Namun, pihaknya mengambil hikmahnya, karena warga yang datang banyak, akhirnya jadi tempat sosialisasi bahwa perbaikan jalan tersebut akan segera dilakukan pada Tahun Anggaran 2023 ini.


"Saya sampaikan amanat dari Pemda bahwa perbaikan jalan ini sudah dianggarkan tahun 2023. Dan hari Jumat besok kami mengajak warga untuk melakukan pembersihan kiri-kanan jalan sebelum jalan tersebut diperbaiki," paparnya lagi.


Sementara, Kepala Bidang IKP, Diskominfo Kuningan, Anwar Nasihin, saat dikonfirmasi terkait adanya permintaan klarifikasi kepada warga yang disebutkan, Ia menjawab, kepada warga pihaknya menghimbau agar bisa menghindari pembuatan konten yang berpotensi terjadinya kesalahpahaman.


"Kita sebenarnya koordinasi dengan pihak desa agar warga membuat konten (di media sosial) yang bisa mengedukasi masyarakat," ujarnya.


Saat melihat konten terkait aksi tanam pohon di jalan berlubang, pihaknya berkoordinasi dengan pihak desa agar bisa dikomunikasikan kepada warga (yang membuat konten).


"Kalau (konten) informasi dan aspirasi enggak apa-apa. Namun sebaiknya konten tersebut yang tidak berpotensi terjadinya kesalahpahaman, ketersinggungan (pihak lain)," tandas Kabid IKP.


Pihaknya mengaku tidak bermaksud meminta klarifikasi pembuat konten, namun sifatnya hanya koordinasi dengan pihak desa.


Terpisah, Kepala Bidang Bina Marga DPUTR Kuningan, Teddy Sukmajayadi, saat dimintai tanggapan terkait aksi warga di jalan berlubang ini membenarkan bahwa pemerintah sudah menganggarkan perbaikan ruas jalan tersebut di tahun anggaran 2023 ini.



"Angkanya sebesar Rp 200 juta, di titik tersebut akan kita upayakan penanganan dengan rabat beton dulu," terangnya.


Volume ruas jalan yang perlu perbaikan di ruas tersebut, imbuhnya, total sekitar 200 meteran kalau dengan rabat beton.


"Dari Hari Ahad (kemarin) kita sudah komunikasi dengan Muspika juga melalui Sekretaris Kecamatan," sebutnya. (Nars)