![]() |
Kepala Dinas Koperasi UKM Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Kuningan, U Kusmana, SSos, MSi. (foto: KR) |
KUNINGAN - Sepuluh hari paska pemerintah pusat mengeluarkan kebijakan penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, Dinas Koperasi UKM Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Kuningan memantau perkembangan harga bahan pokok di pasar tradisional masih stabil.
Hal itu dikatakan Kepala Diskopdagperin Kuningan, U Kusmana, saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (13/9).
"Untuk Kabupaten Kuningan sampai tanggal 13 ini (kenaikan harga BBM) belum berdampak signifikan terhadap perubahan harga komoditas bahan pokok di pasar tradisional," terang Uu.
Dari pemantauan yang dilakukan Bidang Pasar dan Bidang Perdagangan terhadap fluktuasi harga bahan pokok di beberapa pasar tradisional di Kabupaten Kuningan, disimpulkannya, harga-harga tersebut cukup stabil.
"Ya hanya dua komoditas yang terlihat masih tinggi harganya yakni cabai dan bawang merah," sebutnya.
Tingginya harga cabai dan bawang merah ini, kata Dia, memang tak hanya terjadi di wilayah Kabupaten Kuningan, tapi dirasakan juga di beberapa kabupaten/kota di Jawa Barat.
Soal adanya kenaikan harga BBM, Ia berharap agar tidak terlalu berdampak pada harga bahan pokok di Kabupaten Kuningan.
Pihaknya saat ini terus konsen agar bisa hadir di tengah-tengah masyarakat untuk menjaga stabilitas harga-harga bahan pokok. Seperti dengan digelarnya operasi pasar pada setiap event yang diselenggarakan baik di tingkat Kabupaten, Kecamatan, bahkan di desa-desa.
"Pekan kemarin kami gelar operasi pasar di event-event yang dilakukan desa maupun kecamatan untuk menstabilkan harga. Ini membuktikan Diskopdagperin selalu hadir di tengah-tengah masyarakat," ujarnya.
Pihaknya memastikan akan selalu ada di tengah-tengah masyarakat kapan dan di mana saja untuk menciptakan harga bahan pokok terjangkau bagi masyarakat.
Ditanya soal Stok BBM di wilayah Kabupaten Kuningan di tengah kenaikan harga ini, Uu menjawab stok BBM masih relatif aman. Ini terbukti tidak adanya warga yang mengeluhkan kelangkaan BBM.
"Ya walaupun kami menyadari, kenaikan harga BBM ini sangat memberatkan bagi masyarakat. Namun setidaknya kami bisa memastikan agar BBM tetap ada. Jangan sampai harga naik, stoknya juga ikut hilang," kata Dia.
Saat ini guna memantau dan mengendalikan inflasi di daerah, pihaknya terus menyampaikan laporan hasil pengawasan terhadap harga barang pokok di seluruh wilayah Kabupaten Kuningan.
"Itu sesuai dan menindaklajuti surat Menteri Dalam Negeri No 500/2316/JJ tgl 24 Agustus 2022 hal Juknis Penyampaian BTT dalam rangka Pengendalian Inflasi," katanya lagi.
Pelaporan hasil pengawasan terhadap harga barang pokok ini dilakukannya setiap hari untuk dikompilasi dan dilanjutkan ke Irjen Kemendagri melalui Inspektorat Provinsi. (Nars)