![]() |
Wabup Kuningan, M Ridho Suganda |
KUNINGAN - Perhelatan Temu Karya Karang Taruna Provinsi Jawa Barat akan digelar pada Rabu (20/4) nanti di Bandung. Agenda TKKT ini merupakan agenda sakral untuk organisasi Karang Taruna Jawa Barat, karena di dalamnya ada momen pemilihan ketua baru untuk meneruskan estafet kepemimpinan organisasi tersebut.
Sejauh ini ada tiga bakal calon yang disebut-sebut akan bertarung dalam pemilihan ketua baru Karang Taruna Provinsi Jawa Barat untuk periode 2022-2027. Ketiga bakal calon tersebut adalah Ketua Karang Taruna Kota Bekasi, salah seorang pengurus Karang Taruna Provinsi Jawa Barat saat ini dan Wakil Bupati Kuningan M Ridho Suganda.
Menurut informasi, penetapan bakal calon menjadi calon ketua Karang Taruna Provinsi Jawa Barat akan dilaksanakan Jum'at (15/4) besok. Setelah penetapan calon, maka pada TKKT tanggal 20 April nanti, mereka akan berebut suara untuk menjadi ketua terpilih.
Salah seorang bakal calon Ketua Karang Taruna Provinsi Jawa Barat, M Ridho Suganda, ketika dikonfirmasi mengatakan dirinya belum bisa berandai-andai apakah akan terpilih menjadi Ketua Karang Taruna Jabar atau tidak.
"Belum, pemilihannya kan nanti tanggal 20 April. Semoga saja saya memenuhi persyaratan untuk ikut dalam kontestasi ini," ujar Edo, sapaannya, Kamis (14/4).
Niatan dirinya maju di kontestasi ketua Karang Taruna Jabar adalah ingin menjadi kader yang bisa memberikan sumbangsih bagi organisasi.
Meski saat ini dirinya menjabat sebagai wakil kepala daerah dan juga pejabat parpol, namun Edo meyakinkan dirinya tidak akan membawa-bawa politik ke dalam tubuh Karang Taruna.
"Saya mohon doanya dari masyarakat, pituin Kabupaten Kuningan saat ini sedang menjadi calon ketua di tingkat provinsi," ujarnya.
Edo mengakui untuk menuju kontestasi pemilihan ketua Karang Taruna Jabar ini dirinya agak terlambat melakukan konsolidasi kepada para pengurus daerah.
Namun, imbuhnya, berbekal semangat untuk memajukan pembinaan karang taruna di wilayah Jabar bagian timur.
"Kita juga masih melihat rekomendasi yang kita punya. Jika ternyata tak cukup rekomendasi ngapain juga kita maju (mencalonkan)," katanya. (Nars)