![]() |
Aksi HMI Cabang Kuningan di Monumen Titik Nol Taman Kota Kuningan, Kamis (14/4) |
KUNINGAN - Meski terlambat selama satu jam dari jadwal, aksi puluhan mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kuningan di sekitar Monumen Titik Nol Kuningan, akhirnya digelar juga. Massa HMI datang sekira pukul 16:00 WIB dengan menggunakan 1 unit mobil komando dan belasan kendaraan roda dua.
Setiba di lokasi aksi mereka sudah disambut oleh aparat keamanan dari Polres Kuningan, Satpol PP Kuningan, serta Kodim 0615/Kuningan untuk menjaga agar aksi berjalan tertib.
Satu per satu orator dari mereka membawakan prolog terkait tuntutan yang mereka suarakan mengatasnamakan masyarakat kepada pemerintah pusat.
Sesekali mereka juga menyinggung peran wakil rakyat yang dinilai tumpul membela kebutuhan masyarakat dan mempertahankan hak-hak masyarakat.
"Dewan Perwakilan Rakyat saat ini seolah menjadi Dewan Pengkhianatan Rakyat, dimana kehadiran mereka saat harga-harga dinaikkan dan rakyat sedang menjerit, terjepit," teriak salah seorang orator.
Dalam aksi tersebut, puluhan massa HMI ini meneriakkan keluhan-keluhan masyarakat yang saat ini sedang melanda. Seperti soal kenaikan harga BBM, harga minyak goreng, hingga soal kenaikan PPN.
"Contohnya soal minyak goreng, saat pemerintahan mensubsidi harga rendah namun minyak goreng jadi langka, rakyat menjerit," katanya.
Tapi, lanjut orator ini, saat pemerintahan mencabut subsidi dan harga minyak goreng diserahkan kepada mekanisme pasar, Minyak Goreng seketika itu jadi melimpah.
"Ada apa dengan fenomena itu, ini pasti di Kuningan ada Mafia Minyak Goreng. Ada penimbunan di sini," teriak mahasiswi bernama Diah Maulidah dalam orasinya.
Selain menolak kenaikan harga BBM dan Minyak Goreng, massa HMI cabang Kuningan juga mengaspirasikan penolakan kenaikan PPN, menolak proyek Ibu Kota Nusantara dan menuntut tidak ada kriminalisasi masyarakat serta kebebasan berpendapat.
Mereka juga meminta pemerintah menjamin stabilitas pangan dan menolak presiden 3 periode serta penundaan Pemilu tahun 2024.
Selain mengaspirasikan jeritan masyarakat, para kader HMI juga nampak membagikan takjil dan menggelar spanduk untuk tanda tangan dukungan aspirasi yang mereka serukan.(Nars)