Warga Sebut Siaga Satu Luapan Air Sungai Cikondang, Diduga Aliran Sungai Tersumbat Pohon, 7 Rumah Terdampak - Kuningan Religi

Breaking



Senin, 10 Januari 2022

Warga Sebut Siaga Satu Luapan Air Sungai Cikondang, Diduga Aliran Sungai Tersumbat Pohon, 7 Rumah Terdampak

Luapan Sungai Cikondang Desa Cibingbin

KUNINGAN - Seorang warga Kecamatan Cibingbin, Kadarusno, menyebutkan, hingga Senin (10/01) malam tercatat 7 rumah warga di dua RT terdampak luapan air Sungai Cikondang, Desa Cibingbin, Kecamatan Cibingbin. Rukun Tetangga (RT) yang terdampak banjir ini adalah RT 04 dan RT 05 di dua dusun, yakni Dusun Pahing dan Dusun Puhun. 


Aliran Sungai Cikondang meluap ke pemukiman warga akibat hujan deras dari sore hingga malam hari. 

Bahkan, dikabarkan, genangan air meluas ke sekitar Dusun Kaliwon desa tersebut. 

"Iya aliran sungai seperti tersumbat batang pohon sehingga meluap ke permukaan pemukiman warga sekitar. Kami sekarang sedang siaga satu untuk mengantisipasi segala kemungkinan akibat luapan air Sungai Cikondang ini, " papar pria yang dikenal dengan sebutan Kang Boik ini kepada kuninganreligi.com Senin malam. 

Baca Juga:


Sementara, warga lainnya, Yudi, menjelaskan, 7 rumah warga yang terdampak banjir Sungai Cikondang adalah rumah milik Ati, Ade, Ono dan Wasti (RT 04) dan Yadi, Rotul dan Lani (RT 05).

Hingga pukul 21:00 WIB, air belum terlihat surut dan warga masih berjaga-jaga di lingkungan rumah mereka. 


Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Kuningan, Indra Bayu, dalam keterangannya di salah satu grup percakapan publik warga Kuningan, menyebutkan Tim Assesment BPBD Kuningan malam ini masih berada di lokasi untuk memantau dan melakukan assesment kondisi terkini luapan air Sungai Cikondang. 

"Kita masih di lokasi untuk menggali informasi lanjutan, " ujarnya singkat. 


Selain luapan air Sungai Cikondang, genangan air juga terpantau di sekitar jalur Cibingbin bagian timur. Sebuah sekolah, SMK Cibening, dikabarkan tergenang air setinggi pinggang orang dewasa. 

Sekolah ini, pada tahun-tahun sebelumnya, setiap puncak musim hujan selalu menjadi langganan genangan air. Luapan air Sungai Cariang masuk ke pekarangan sekolah tersebut, bahkan menggenangi hingga jalan raya di depan bangunan sekolah. (Nars)